Minumanhasil seduhan daun yg dikeringkan : Teh; TTS Asli Level 118. Simak penyelesaian permainan TTS Asli level 118 berikut ini. Kepala pemerintah tingkat provinsi : Gubernur; Tarian tradisional dgn topeng besar berkepala singa berbulu merak : Reog; Lentur; tidak kaku : Lemas; Makanan dari sari air susu yg melalui proses peragian : Keju
Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS susu yang di hasilkan melalui fermentasi. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B
Padafermentasi makanan atau minuman, akan dilibatkan mikroorganismeSebagian besar produksi susu nasional, yaitu 95%, diolah pada skala industri menjadi susu UHT, yogurt, susu bubuk, keju dan mentega. Hanya sekitar 5% yang diolah oleh masyarakat atau koperasi menjadi susu pasteurisasi, susu fermentasi yogurt dan kefir, dan keju. Konsumsi susu masih didominasi oleh “susu cair pabrik”. Susu cair pabrik sebagian besar merupakan susu rekonstitusi yang mengandung sedikit susu segar atau bahkan tidak samasekali. Pengolahan susu segar di Indonesia perlu lebih diarahkan ke pengembangan susu fermentasi. Susu fermentasi tidak hanya menyediakan zat gizi makro, tetapi juga zat-zat gizi mikro, termasuk peptide bioaktif, vitamin, asam-asam organik yang berperan penting dalam metabolisme dalam tubuh. Sebagian berasal dari zat-zat gizi atau senyawa yang ada pada susu segar, sebagian lagi merupakan produk yang dihasilkan oleh bakteri, misalnya riboflavin atau vitamin B. Secara tradisional, teknologi fermentasi telah lama dikenal di Indonesia untuk menghasilkan berbagai macam produk seperti tape, tempe, oncom dan lain-lain. Di wilayah Sumatra Barat, telah lama dikenal produk susu fermentasi tradisional yang disebut dadih. Dadih dibuat dari susu kerbau atau sapi melalui proses fermentasi spontan. Pengembangan susu fermentasi perlu diarahkan untuk skala kecil, koperasi dan industri rumah tangga, dengan bahan dasar susu sapi atau kambing, produksi peternak lokal. Semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap produk susu fermentasi dapat dilihat dari semakin banyaknya jenis dan merk yogurt di pasaran, baik produk dari pabrikan modern maupun dari industri kecil dan rintisan usaha startup. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 187Teknologi-Rekayasa PanganIII-3PENGEMBANGAN PANGAN FERMENTASI BERBASIS SUSU DARI PETERNAKAN LOKALJuni SumarmonoEmail masjuni Cabang PurwokertoBerdasarkan laporan GAIN tahun 2018, produksi susu nasional menunjukkan peningkatan yang menggembirakan, yaitu dari 633 juta liter pada tahun 2017 meningkat menjadi 659 juta liter pada tahun 2018 McDonald dan Darmawan, 2018. Penyebabnya adalah pengembangan industri peternakan sapi perah skala besar yang terintegrasi. Namun demikian, jumlah tersebut masih jauh dari total kebutuhan susu dalam negeri yang mencapai 38 milyar liter atau 3,9 milyar kg per tahun, dengan prediksi peningkatan permintaan 12 % setiap tahun. Sebagian besar produksi susu nasional, yaitu 95%, diolah oleh pada skala industri menjadi susu UHT, yogurt, susu bubuk, keju dan mentega. Hanya sekitar 5% yang diolah oleh masyarakat atau koperasi menjadi susu pasteurisasi, susu fermentasi yogurt dan kefir, dan keju. Sebanyak 56% susu dan produk susu dikonsumsi dalam bentuk susu cair terutama susu segar UHT dan susu rekonstitusi, susu fermentasi, susu evaporasi dan susu kental, dan juga krim. Sisanya dikonsumsi dalam bentuk susu bubuk, keju dan produk-produk kue dan roti. Konsumsi susu dan produk susu di Indonesia masih rendah. Pada tahun 2018 konsumsi diperkirakan hanya 12 kg/kapita/tahun. Bandingkan dengan Filipina 22 kg, Thailand 33 kg, atau dengan Finlandia 361 kg, Swedia 356 kg dan Belanda 320 kg. Selain itu data juga menunjukkan bahwa susu cair pabrik dikonsumsi dalam jumlah yang paling banyak dibanding produk susu lainnya. Susu cair pabrik sebagian besar merupakan susu rekonstitusi yang mengandung 188 Ketahanan dan Keamanan Pangan Indonesiasedikit susu segar atau bahkan tidak sama sekali. Susu cair pabrik lebih mudah didapatkan di pasar modern, dengan warna dan rasa yang relatif sama dengan susu segar. Namun demikian, susu cair pabrik tidak dapat menyamai susu segar, khususnya dari kandungan zat-zat gizi dan keberadaan senyawa-senyawa bioaktif. Tulisan ini mencoba untuk menguraikan mengenai prospek pengembangan susu fermentasi dari dua aspek yaitu aspek manfaat susu fermentasi bagi kesehatan dan aspek teknologi Pertama, Susu Fermentasi dan Manfaatnya bagi KesehatanProses fermentasi pangan telah dikenal sejak ribuan tahun lalu, termasuk untuk mengolah susu menjadi produk fermentasi. Susu fermentasi kefir, ayran, keju dll menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari diet orang yang tinggal di pegunungan Kaukasia, dan dipercaya sebagai faktor penting bagi kesehatan dan umur panjang mereka. Susu fermentasi tidak hanya menyediakan zat gizi makro, tetapi juga zat-zat gizi mikro, termasuk peptida bioaktif, vitamin, asam-asam organik yang berperan penting dalam metabolisme dalam tubuh. Sebagian berasal dari zat-zat gizi atau senyawa yang ada pada susu segar, sebagian lagi merupakan produk yang dihasilkan oleh bakteri, misalnya riboflavin atau vitamin B. Sebuah kajian sistematis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah Nutrients Mei 2019 menunjukkan bahwa produk pangan fermentasi merupakan diet sehat dan mengandung berbagai komponen antioksidan, antihipertensi, dan sebagian laktosa pada proses fermentasi susu merupakan salah satu alasan susu fermentasi lebih aman bagi penderita intoleransi laktosa. Kejadian intoleransi laktosa lebih umum ditemukan pada orang Asia dibanding orang Eropa. Alasan lainnya terkait dengan keberadaan mikroba hidup probiotik, khususnya bakteri asam laktat, yang membantu proses pemecahan laktosa di dalam saluran pencernaan. Probiotik juga menjaga saluran pencernaan tetap sehat, yang secara langsung mempengaruhi kesehatan tubuh Turkmen et al., 2019. 189Teknologi-Rekayasa PanganAspek Kedua Teknologi Pengolahan Susu FermentasiPengolahan susu segar menjadi susu fermentasi memerlukan peran mikroba bio-teknologi. Yogurt hanya dapat dihasilkan jika bakteri asam laktat bekerja mengubah laktosa gula susu menjadi asam laktat. Pembuatan kefir mengandalkan pada biji kefir atau kefir grain yang merupakan kompleks karbohidrat yang menjadi rumah bagi berbagai jenis bakteri dan khamir. Demikian juga dengan keju tipe fermentasi, mengandalkan kerja mikroba tertentu, khususnya bakteri mesofilik, untuk proses pengasaman dan pematangan. Secara tradisional, teknologi fermentasi telah lama dikenal di Indonesia untuk menghasilkan berbagai macam produk seperti tape, tempe, oncom dan lain-lain. Di wilayah Sumatra Barat, telah lama dikenal produk susu fermentasi tradisional yang disebut dadih. Dadih dibuat dari susu kerbau atau sapi melalui proses fermentasi spontan. Di India, produk susu fermentasi tradisional seperti lassi, dahi dan shrikhand menempati porsi yang penting dalam diet. Hal yang sama juga dengan labneh atau greek-style yogurt, dan kefir di negara-negara Mediterania. Kefir susu, yang berasal dari daerah pegunungan Kaukasus, telah dibuat selama berabad-abad, dan dianggap sebagai the champagne of dairy karena cita rasanya yang khas seperti minuman berkarbonasi. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa pengembangan produk susu fermentasi tidak terkendala oleh atau membutuhkan peralatan yang modern dan pembuatan produk susu fermentasi cukup sederhana yaitu menambahkan kultur starter atau biang ke dalam susu sehingga terjadi proses fermentasi yang terkontrol. Saat ini kultur starter dengan mudah didapat melalui toko daring, baik kultur starter termofilik untuk yogurt, mesofilik untuk pembuatan keju, maupun biji kefir untuk membuat kefir susu. Kultur starter dalam bentuk serbuk kering merupakan produk impor, sedangkan biji kefir dikembangkan oleh penggiat-penggiat kefir yang tersebar di berbagai wilayah. Untuk mengurangi biaya dan tetap menjaga kualitas produk maka dapat diterapkan teknik backslopping, yaitu menggunakan sebagian produk fermentasi dari proses sebelumnya sebagai kultur starter untuk proses pembuatan berikutnya. Penggunaan kultur starter murni dari waktu 190 Ketahanan dan Keamanan Pangan Indonesiake waktu dapat menjamin keseragaman kualitas produk, namun biayanya relatif mahal. Jika proses pembuatan kefir susu cukup dilakukan pada suhu ruang dengan alat utama berupa wadah non-metal dan penyaring, maka proses pembuatan yogurt dan concentrated yogurt memerlukan sedikit tambahan peralatan untuk menjaga suhu tetap hangat inkubator. Namun saat ini sudah banyak tersedia alat pembuat yogurt yogurt maker yang praktis dan sangat terjangkau harganya. Demikian juga dengan alat peniris whey pada proses pembuatan Greek-style yogurt dapat dibuat dengan melakukan modifikasi teknik in-bag straining metode Berge atau alat peniris mekanis yang didasarkan pada gaya sentrifugal Sumarmono et al., 2019.Prospek dan Arah Pengembangan Susu FermentasiPengembangan susu fermentasi harus diarahkan untuk skala kecil, koperasi dan industri rumah tangga, dengan bahan dasar susu sapi atau kambing, produksi peternak lokal. Hingga saat ini, sebagian besar susu segar produksi peternak lokal diserap oleh pabrikan besar. Semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap produk susu fermentasi dapat dilihat dari semakin banyaknya jenis dan merek yogurt di pasaran, baik produk dari pabrikan modern maupun dari industri kecil dan rintisan usaha startup. Kefir, yang baru popular 10 tahun terakhir di Indonesia, sebagian besar diproduksi skala rumah tangga dan industri kecil. Keju tipe fermentasi produksi dalam negeri juga semakin mudah didapatkan. Secara umum dapat diprediksi bahwa permintaan terhadap produk susu fermentasi akan terus meningkat. Jika produk susu fermentasi sudah menjadi bagian dari diet sehari-hari, seperti di India dengan berbagai macam produknya seperti lassi, dahi dan lain-lain, dipastikan akan menarik minat generasi milenial untuk mengembangkan rintisan usaha di bidang ini. Pengembangan produk olahan dari susu lokal dapat dilakukan dengan mendorong dan memfasilitasi masyarakat dan koperasi untuk membuat usaha rintisan start-up company. Berkembangnya produk susu fermentasi akan berdampak pada peningkatan konsumsi susu 191Teknologi-Rekayasa Pangandan produk susu di Indonesia. Tantangan dan kendalanya bersifat teknis, yaitu 1 pengetahuan dan ketrampilan masyarakat untuk mengolah susu lokal menjadi produk susu fermentasi, 2 kualitas susu segar, sebagai bahan baku, yang bervariasi dan sering tidak konsisten, 3 pemasaran dan transportasi karena memerlukan alat pendingin, dan 4 perizinan untuk menghasilkan dan memasarkan produk susu fermentasi dari susu sapi G, Darmawan, B. 2018. GAIN Report Number ID1830 Indonesia 2018 Dairy and Products Annual Report. US Department of Agriculture. Foreign Agriculture Service. [27 September 2019].Turkmen N, Akal C, Özer B. 2019. Probiotic dairy-based beverages A review. Journal of functional foods 53 J, Setyawardani T, Rahardjo AHD. 2019. Yield and processing properties of concentrated yogurt manufactured from cow’s milk Effects of Enzyme and Thickening Agents. IOP Conference Series Earth and Environmental Science 372 012064. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak CiptaLingkup Hak CiptaPasal 2 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang PidanaPasal 72 1. Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan per buatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 49 ayat 1 dan ayat 2 dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 satu bulan dan/atau denda paling sedikit Rp satu juta rupiah, atau pidana penjara paling lama 7 tujuh tahun dan/atau denda paling banyak Rp lima milyar rupiah.2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp lima ratus juta rupiah. vKata PengantarKATA PENGANTARAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa atas karuniaNya sehingga setelah melalui proses yang panjang akhirnya buku dengan judul KETAHANAN DAN KEAMANAN PANGAN INDONESIA Sekarang dan Ke Depan ini dapat terbit. Buku ini merupakan buku ketiga yang berisi kumpulan pemikiran anggota PATPI dari seluruh cabang di Indonesia, sama halnya dengan dua buku PATPI sebelumnya yaitu Pangan Indonesia yang Diimpikan 2016 dan Pangan Indonesia Berkualitas 2018. Berisikan lima bagian yaitu I. Kedaulatan dan Ketahanan Pangan, II. Keamanan Pangan, III. Teknologi dan Rekayasa Pangan, IV. Mutu, Gizi dan Pangan Fungsional, V. Riset dan Keprofesian Senulisan buku ini bertujuan mengulas kondisi ketahanan dan keamanan pangan serta kondisi yang berkaitan saat ini, permasalahannya serta alternatif solusinya di masa depan. Sebanyak 50 penulis berkontribusi dalam buku ini dengan jumlah artikel sebanyak 57 judul. Sebagian artikel tersebut pernah dimuat di surat kabar lokal, nasional maupun majalah dalam kurun waktu dua tahun dan masih relevan dengan kondisi saat ini. Profil para penulis terlampir pada bagian akhir buku ini sehingga pembaca dapat mengetahui rekam jejak dan kompetensi masing-masing penulis. Pada bagian I terdapat 21 artikel yang membahas tentang kedaulatan dan ketahanan pangan. Bagian II memuat 12 artikel vi Ketahanan dan Keamanan Pangan Indonesiayang terkait dengan keamanan pangan, bagian III berisi 13 artikel tentang Teknologi/Rekayasa Pangan, bagian IV memuat 9 artikel yang membahas tentang Mutu, Gizi dan Pangan Fungsional, dan yang terakhir yaitu pada bagian V terdapat 2 artikel yang mengkaji tentang Riset/ kasih sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Ketua Umum PATPI atas dukungannya kepada tim editor sejak awal hingga terbitnya buku ini. Kepada semua penulis yang berkontribusi untuk buku ini, kami sampaikan penghargaan yang tinggi. Kepada tim reviewer dan editor yang telah bekerja keras melakukan tugasnya, kami mengucapkan terima kasih. Apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ryan Salfarino, STP, yang telah memberikan bantuan teknis dalam proses editing dan lay-outing buku ini yang dibantu oleh Darmawan, STP dan Wibisono Adhi, STP. Kepada Dr. Februadi Bastian, STP, yang telah mendesain cover buku ini dan semua pihak yang turut berperan sejak awal hingga terbitnya buku ini, kami mengucapkan terima menyadari bahwa dalam buku ini masih terdapat kekurangan sehingga sangat diharapkan masukan dari berbagai pihak, agar ke depannya dapat lebih baik lagi. Semoga buku ini dapat memberi manfaat yang besar bagi pembaca terutama bagi bangsa dan negara warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semuaMakassar, Maret 2020Ketua Tim EditorMeta Mahendradatta viiSambutanSAMBUTAN KETUA UMUM PATPI PUSATPuji syukur pada Tuhan yang Maha Kuasa, Allah SWT, karya berupa buku dari Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia PATPI telah muncul lagi. Dua buku sejenis sebelumnya berjudul Pangan Indonesia yang Diimpikan dan Pangan Indonesia Berkualitas, dan buku ketiga kali ini berjudul Ketahanan dan Keamanan Pangan di Indonesia, Sekarang dan Ke Depan. Seperti sebelumnya buku ini juga merupakan kumpulan artikel-artikel hasil pemikiran para anggota PATPI seluruh Indonesia. Isi artikel-artikel dalam buku ini sangat luas terkait pangan, baik aspek teknologi maupun aspek lain, tetapi sesuai rencana semula isinya lebih difokuskan pada aspek ketahanan dan keamanan pangan. Di era internet internet of things, IoT sekarang ini kadang sebagian orang mempertanyakan, masih relevankah buku? Bukankah sumber informasi dan pengetahuan tinggal klik di lap top atau handphone? Hanya dengan menggunakan ujung jari kita dapat mencari apapun yang kita inginkan. Banyak sekali sumber-sumber artikel di blog maupun web site, masih perlukah buku? Masih perlukah menulis buku?Paling tidak tiga keuntungan publikasi dalam bentuk buku, 1 Dokumentasi. Jika kita punya pemikiran yang unik dan konsep kita sangat kuat tak ada yang menyamai, belum pernah ada, dan bermanfaat bagi masyarakat luas, satu hal penting adalah viii Ketahanan dan Keamanan Pangan Indonesiamenuliskannya agar orang lain dapat belajar. Jika kita dikaruniai ilmu pengetahuan dan bakat sebagai pemikir kuat sebetulnya kita mempunyai tanggung jawab moral filantropik yaitu berderma dengan hasil pemikiran tersebut. Melalui tulisan dan publikasi, kreasi kita terdokumentasi sebagai acuan bagi generasi kita dan mendatang, kita akan meninggalkan jejak gagasan setelahnya. 2 Menciptakan brand. Menulis buku dapat untuk meningkatkan karir dan kredibilitas di bidang kita. Menulis buku memberi kesempatan yang baik bagi kita untuk menyampaikan ide-ide. Jika kita sebagai penulis suatu buku, ini sebetulnya kita membangun image dan reputasi, dapat membuat kita ikut punya otoritas pada bidang bersangkutan. Buku juga merupakan dokumen nyata penemuan akademik kita dan berbobot jauh melebihi dari pada beribu-ribu kata untuk meyakinkan. 3 Sharing informasi. Ini alasan utama umumnya orang menulis, sharing informasi pada topik yang dikhususkan. Ada banyak topik yang di luar jangkauan umumnya orang. Jika kita mempunyai pengetahuan khas atau rahasia’ seperti ini lebih baik kita share atau publikasi dengan menuliskannya dalam bentuk buku atau bab pertimbangan hal di atas maka salah satu program PATPI adalah memberi kesempatan kepada para anggota yang ingin menyalurkan gagasan-gagasan, pengetahuan, dan penemuan-penemuannya terkait pangan dengan menuliskannya dalam bentuk artikel-artikel yang kemudian dijadikan buku karya PATPI. Penerbitan buku ini juga dimaksudkan agar hasil-hasil pemikiran kolektif PATPI dapat menjadi bahan acuan bagi kebijakan pembangunan nasional bidang pangan atau memberi inspirasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya terkait ilmu dan teknologi pangan. Atas nama PATPI saya menyampaikan terima kasih kepada para kontributor buku ini, dan kepada Prof. Dr. Meta Mahendradatta yang menjadi ketua tim penulisan buku sekaligus Ketua Tim Editor. Ucapan terima kasih dan apresiasi tinggi ditujukan kepada semua anggota Tim Editor Prof. Dr. Winiati P. Rahayu, Prof. Dr. Giyatmi, Dr. Ardiansyah dan Dr. Dwi Larasatie Nur Fibri, yang telah kerja keras melakukan editing naskah. Terima kasih juga disampaikan kepada Ryan Salfarino, STP, yang melakukan proses lay –out dan semua pihak yang telah kerja memberi andil sehingga terwujud buku ini. ixSambutanAkhirnya, kita berharap mudah-mudahan buku ini bermanfaat, baik bagi kontributor, PATPI maupun pihak lain yang Maret 2020Ketua Umum PATPI PusatProf Dr Ir Umar Santoso xiDaftar IsiDAFTAR ISIKata Pengantar ........................................................... vSambutan Ketua Umum PATPI Pusat ........................... viiBAGIAN I KEDAULATAN DAN KETAHANAN PANGANI-1 KETAHANAN PANGAN CAPAIAN DAN ARAH KEBIJAKAN ................................................... 3Sri WidowatiI-2 URGENSI PEMANFAATAN KUADRAN PANGAN ......................................................... 13Adhi S Lukman I-3 KENISCAYAAN BHINNEKA PANGAN ............... 17Adhi S. LukmanI-4 INDUSTRI DAN KEDAULATAN PANGAN ......... 21Purwiyatno HariyadiI-6 INDONESIA BERPOTENSI MENJADI SENTRA PANGAN BERKUALITAS ................................ 25Donowati S. TjokrokusumoI-7 PEREMPUAN DAN KETAHANAN PANGAN....... 30Erika Pardede xii Ketahanan dan Keamanan Pangan IndonesiaI-8 PENGEMBANGAN PANGAN TRADISIONAL DAN BAHAN PANGAN LOKAL SEBAGAI UPAYA MEMPERKUAT CIRI KHAS SERTA PENINGKATAN EKONOMI DAERAH ................ 35Bara YudhistiraI-9 DAMPAK SUSUT PASCAPANEN TERHADAP KETAHANAN PANGAN DI MASA DEPAN ......... 39Andi Nur Faidah RahmanI-10 KETAHANAN MUTU PANGAN BERINDIKASI GEOGRAFIS INDONESIA DARI PERUBAHAN IKLIM ............................................................ 44Anggoro Cahyo SukartikoI-11 SERTIFIKASI INDIKASI GEOGRAFIS SEBAGAI UPAYA MENJAGA KEBERLANJUTAN USAHA TANI KACANG METE ..................................... 49Wahyu Supartono, Rahmat Setiyono, Anggoro Cahyo SukartikoI-12 “WASH” DAN KETAHANAN PANGAN ............. 53Erika PardedeI-13 PELUANG DAN TANTANGAN INDONESIA DI TENGAH PUSARAN TREN PENGEMBANGAN PRODUK COKELAT DUNIA ............................. 58Dimas Rahadian Aji MuhammadI-14 MENUJU INDUSTRI KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN MELALUI SUSTAINABLE REPORTING .................................................... 63Muhammad Prasetya KurniawanI-15 KEBIJAKAN TARIF BEA MASUK IMPOR GANDUM UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN INDONESIA ...................................... 69Tjahja Muhandri xiiiDaftar IsiI-16 HARI PANGAN SEDUNIA DAN REFLEKSI PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN KALIMANTAN TIMUR ................................... 73Bernatal SaragihI-17 HARI GIZI DAN KEBUTUHAN PANGAN KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2019................ 79Bernatal SaragihI-18 MENUJU BERAS LOKAL MENASIONAL ........... 85Erna Rusliana Muhamad SalehI-19 SAGU SEBAGAI PANGAN LOKAL MALUKU DAPAT MENGGANTIKAN POSISI BERAS ......... 89Meitycorfrida MailoaI-20 KEARIFAN LOKAL UNTUK MENJAGA KETAHANAN PANGAN DI DESA BINAUS NUSA TENGGARA TIMUR ....................................... 94Dhanang Puspita dan Monika RahardjoI-21 POTENSI DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN BERAS MERAH DI KOTA JAMBI ..................... 99Desy NofriatiBAGIAN II KEAMANAN PANGANII-1 MENYOAL KETIDAKAMANAN PANGAN ...... 109Meta MahendradattaII-2 RISIKO PENYALAHGUNAAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET PANGAN YANG MELEWATI BATAS BAGI KESEHATAN .......................................... 112NurhafsahII-3 DANGER ZONE SEBAGAI INDIKATOR KEAMANAN PANGAN DINI ............................. 116Ambar Fidyasari xiv Ketahanan dan Keamanan Pangan IndonesiaII-4 VALIDASI DAN VERIFIKASI DALAM ANALISIS MIKROBIOLOGI ............................................. 120Winiati P. RahayuII-5 PERAN NANOTEKNOLOGI DALAM KEAMANAN PANGAN ......................................................... 128Muhammad Fajri RomadhanII-6 ANALISIS RISIKO KEAMANAN PANGAN PADA PRODUK SEGAR ASAL TUMBUHAN ..... 133Winiati P. RahayuII-7 KEAMANAN PANGAN PADA INDUSTRI PARIWISATA DI INDONESIA ........................... 140Shanti PujilestariII-8 MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN TRADISIONAL ................................................ 145ArdiansyahII-9 HALAL-HACCP MENUJU PANGAN “HIGH PROFILE“ ...................................................... 150Muhammad FajriII-10 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TENTANG KEAMANAN PANGAN ..................................... 155Andi AbrianaII-11 SATU PINTU KEAMANAN PANGAN ................ 160Adhi S. LukmanII-12 PANGAN HARUS AMAN .................................. 164Purwiyatno HariyadiBAGIAN III TEKNOLOGI - REKAYASA PANGANIII-1 APLIKASI JENIS PENGEMAS ETHYLENE VINYL ALCOHOL COPOLYMER EVOH PADA INDUSTRI PANGAN SEKARANG DAN KE DEPAN .......................................................... 173Condro Wibowo xvDaftar IsiIII-2 PELUANG DAN TANTANGAN PENGUNAAN INGREDIEN LOKAL UNTUK PEMBUATAN SNACK ............................................................ 179Nur AiniIII-3 PENGEMBANGAN PANGAN FERMENTASI BERBASIS SUSU DARI PETERNAKAN LOKAL .. 187Juni SumarmonoIII-4 TEPUNG JAGUNG FERMENTASI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKU INDUSTRI PANGAN ......................................................... 192Nur AiniIII-5 POTENSI PATI AREN DALAM MENDUKUNG INDUSTRI PANGAN ........................................ 203Dede R. AdawiyahIII-6 PEMBUATAN MI BERBAHAN BAKU SAGU BASAH TEKNOLOGI ASLI INDONESIA DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN ............ 208Tjahja MuhandriIII-7 TEKNOLOGI PENGALENGAN UNTUK SKALA USAHA KECIL MENENGAH UKM ................. 213Tjahja MuhandriII I-8 BERAS SIGER UNGGULAN PROVINSI LAMPUNG DAN PENGEMBANGANNYA KINI ................... 218Tanto Pratondo Utomo dan SubekiIII-9 TEKNOLOGI PENGEMBANGAN PANGAN HIPOALERGENIK DALAM UPAYA PENYEDIAAN PANGAN INDONESIA YANG BERKUALITAS ... 221Nurheni Sri PalupiIII-10 PERANAN TEKNOLOGI PANGAN DALAM MENURUNKAN ALERGENISITAS IKAN DAN PRODUK OLAHANNYA ..................................227Nurheni Sri Palupi dan Nindya Atika Indrastuti xvi Ketahanan dan Keamanan Pangan IndonesiaIII-11 KEUNGGULAN JORUK PRODUK FERMENTASI IKAN OCI ...................................................... 233Sri AnggrahiniIII-12 PRODUK EMULSI BERBASIS JAMUR PANGAN 237Santi Dwi AstutiIII-13 DIVERSIFIKASI PRODUK BERBASIS BUAH CARICA ......................................................... 242Santi Dwi AstutiBAGIAN IV MUTU, GIZI, PANGAN FUNGSIONALIV-1 PARADIGMA PANGAN FUNGSIONAL .............. 249HasbullahIV-2 TIWUL INSTAN FUNGSIONAL DAN PRODUK DIVERSIFIKASINYA ........................................ 254Santi Dwi AstutiIV-3 BEKATUL, BY PRODUCT PENGGILINGAN PADI YANG BERMANFAAT BAGI KESEHATAN ......... 261Syamsul RahmanIV-4 PANGAN BER-INDEKS GLIKEMIK IG RENDAH ......................................................... 265TejasariIV-5 POTENSI BIJI KELOR UNTUK PRODUK PANGAN FUNGSIONAL ................................... 270Endang PrangdimurtiIV-6 MENGOPTIMALKAN IKAN SEBAGAI FORTIFIKAN PROTEIN ................................... 274Hari Eko Irianto dan GiyatmiIV-7 VEGETABLE GHEE YANG BEBAS ASAM LEMAK TRANS DARI MINYAK KELAPA SAWIT ............ 279Nur WulandariIV-8 KARAMUNTING Rhodomytus tomentosa SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN DAN xviiDaftar IsiPEWARNA ALAMI PANGAN ............................ 283Hotman Manurung dan Rosnawyta SimanjuntakIV-9 ASAM URAT, GOUT DAN DISFUNGSI EREKSI . 287Wisnu Adi YuliantoBAGIAN V RISET KEPROFESIANV-1 PENGEMBANGAN RISET BIDANG PANGAN .... 297Winiati P. RahayuV-2 FOOD TECHNOLOGIST TERKATEGORI DALAM CRITICAL OCCUPATION LIST .......................... 306Yandi AndiyanaPROFIL PENULIS ....................................................... 311 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.