Teks"Banjir" ternyata tidak memiliki kesimpulan. Teks ini dibagi menjadi 3 bagian: pernyataan umum, penyebab alam, dan penyebab sosial. Perbedaan diantara kedua teks adalah Teks "Siklus Hidrologi" memiliki urutan sebab-akibat yang secara umum menjelaskan proses terjadinya siklus hidrologi. Sedangkan teks "Banjir" memiliki urutan
ArticleFull-text availablePemodelan Hidrologi dengan Menggunakan WMS Watershed Modeling System, Daerah Kajian di DAS Ciliwun...June 2015 Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi CuacaIntisari Permasalahan sumberdaya air dari hari ke hari semakin memburuk, baik kualitas maupun kuantitas air. DAS sebagai wadah dari berbagai komponen biosfer yang saling berinteraksi memegang peranan yang penting dalam siklus hidrologi dan fungsi penyediaan air. Berbagai macam model hidrologi telah dikembangkan, Model-model tersebut bisa digunakan untuk memecahkan permasalahan sumberdaya air ... [Show full abstract] tersebut. Salah satu model yang bisa digunakan adalah model rasional yang terdapat dalam Waterhsed Modeling System WMS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan ekstraksi karakteristik DAS dan mengestimasi nilai debit puncak DAS Ciliwung Hulu berdasarkan nilai curah hujan beberapa kala ulang dengan menggunakan Watershed Modelling System. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik DAS yang dapat diekstraksi dengan menggunakan WMS adalah luas DAS, panjang sungai utama, kemiringan DAS, dan kemiringan aliran sungai. Nilai koefisien aliran permukaan DAS Ciliwung Hulu adalah sebesar 0,72. Nilai intensitas hujan untuk kala ulang 2 tahun sebesar 117 mm/jam, kala ulang 5 tahun sebesar 135 mm/jam, kala ulang 10 tahun sebesar 143 mm/jam, kala ulang 25 tahun sebesar 152 mm/jam, kala ulang 50 tahun sebesar 157 mm/jam, dan kala ulang 100 tahun sebesar 162 mm/jam. Untuk nilai estimasi debit puncak di DAS Ciliwung Hulu, untuk kala ulang 2 tahun sebesar 735, 588 m3/detik, untuk kala ulang 5 tahun sebesar 852,713 m3/detik, untuk kala ulang 10 tahun sebesar 904,363 m3/detik, untuk kala ulang 25 tahun sebesar 959,448 m3/detik, untuk kala ulang 50 tahun sebesar 992,448 m3/detik dan untuk kala ulang 100 tahun sebesar m3/ Water resources problems are getting worse from by the day, both the quality and quantity of water. Watershed as a container of various components of the interacting biosphere is playing an important role in the hydrological cycle and water supply functions. Various kinds of hydrological models have been developed. The models can be used to help solving the water resources problems. One of models that can be used are contained in Watershed Modeling System WMS is Rational Method. The purpose of this study was to perform the extraction of watershed characteristics and estimate the peak discharge in Ciliwung Hulu Watershed based on the value of rainfall in some return period by using the Watershed Modeling System. The results of study show that the characteristics of the watershed that can be extracted by using WMS are watershed area, main stream length, the slope of the watershed, and the slope of the river. Runoff coefficient value of Ciliwung Hulu Watershed is 0,72. Rainfall intensity value for 2-year return period is 117 mm/h, when the 5-year return period is 135 mm/h, when the 10-year return period is 143 mm/h, when the 25-year return period is 152 mm/h, when the 50-year return periods 157 mm/h, and when 100-year return period is 162 mm/hour. For the estimated value of the peak discharge in Ciliwung Hulu watershed for 2-year return period amounted to 735,588 m3/sec, for 5-year return period amounted to 852,713 m3/sec, for a 10-year return period amounted to 904,363 m3/sec, for a 25 year return period amounted to 959,448 m3/sec, for 50-year return period amounted to 992,448 m3/sec and for 100 years return period amounted to 1023,313 m3/ full-text
Tugas3 Membandingkan Teks Siklus Hidrologi Dengan Teks Banjir - Terkait Teks. Contoh Teks Eksplanasi : Siklus Air - Pengetahuanku13. Tugas Bahasa Indonesia Materi Hidrologi Teks Eksplanasi | PDF. Membandingkan 2 teks eksplanasi. Perbedaan Struktur Teks Siklus Hidrologi Dan Banjir - Berbagai Struktur. Memahami Struktur Teks Eksplanasi - MaoliOka
Cermatilah dua teks berikut! Teks 1 Siklus Hidrologi Sumber Gambar. Siklus hidrologi Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan “siklus hidrologi”. Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/ uap dalam proses evaporasi. Evaporasi bisa terjadi melalui air sungai, embung, reservoir, waduk, dan air laut dan tanaman. Tanaman menyerap air melalui akar. Energi panas matahari menyebabkan air di dalam tanaman keluar dengan wujud uap. Proses pengambilan air oleh akar tanaman dan penguapan dari dalam tanaman disebut transpirasi. Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air. Temperatur yang berada di bawah titik beku freezing point mengakibatkan kristal es terbentuk. Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil tiny droplet yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air itu turun ke bumi, yang disebut dengan hujan atau presipitasi. Jika temperatur udara turun sampai di bawah 0º Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju. Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah. Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah. Aliran ini akan memasuki daerah tangkapan atau daerah aliran menuju ke sistem jaringan sungai, sistem danau atau waduk. Dalam sistem sungai aliran mengalir mulai dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar dan akhirnya menuju mulut sungai atau sering disebut estuary, yaitu tempat bertemunya sungai dengan laut. Diolah dari berbagai sumber. Teks 2 Banjir Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai DAS. Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. Penyebab Alami Banjir Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan run-off di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar. Apabila kondisi tanahnya relatif tetap, air yang meresap ke dalam tanah akan relatif tetap. Faktor penutup lahan vegetasi cukup signifikan dalam pengurangan atau peningkatan aliran permukaan. Hutan yang lebat mempunyai tingkat penutup lahan yang tinggi sehingga apabila hujan turun ke wilayah hutan tersebut, faktor penutup lahan ini akan memperlambat kecepatan aliran permukaan. Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil. Sebaliknya, limpasan air hujan menjadi sangat besar. Fisiografi atau geografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi, dan kemiringan daerah aliran sungai DAS, kemiringan sungai, geometrik hidrolik bentuk penampang, dan lokasi sungai merupakan penyebab banjir dari segi fisiografi. Pengurangan kapasitas aliran banjir pada sungai disebabkan oleh pengendapan yang berasal dari erosi DAS dan erosi tanggul sungai yang berlebihan dan sedimentasi di sungai itu karena tidak adanya vegetasi penutup dan adanya penggunaan lahan yang tidak tepat. Akibat adanya peningkatan jumlah penduduk, kebutuhan infrastruktur, terutama permukiman akan meningkat, sehingga mengubah sifat dan karakteristik tata guna lahan. Kecenderungan kapasitas saluran drainase menurun sehingga menyebabkan aliran permukaan meningkat. Drainase perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah banjir akan mengurangi kemampuan bantaran dalam menampung debit air yang tinggi. Air pasang memperlambat aliran sungai ke laut. Pada waktu terjadi banjir bersamaan dengan air pasang tinggi, tinggi genangan air atau banjir menjadi besar karena terjadi aliran balik. Penyebab Banjir karena Faktor Sosial Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir. Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan. Pemeliharaan kurang memadai pada bangunan pengendali banjir dapat menimbulkan kerusakan dan akhirnya tidak berfungsi dapat meningkatkan kuantitas banjir. Diolah dari Kodoatie, & Sjarief, R. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Apa yang kalian temukan dari struktur teks “Banjir”? Apakah kalian menemukan perbedaan antara struktur teks “Siklus Hidrologi” dengan struktur teks “Banjir”? Di mana letak perbedaannya?
Apayang kalian temukan dari struktur teks "Banjir"? Apakah kalian menemukan perbedaan antara struktur teks "Siklus Hidrologi" dengan struktur teks "Banjir"? Di mana letak perbedaannya?
Teks eksposisi tentang Banjir 1. TESIS Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah. 2. ARGUMENTASI Banjir dapat dikategorikan berdasarkan mekanisme terjadinya dan berdasarkan posisi dari sumber banjir terhadap daerah yang digenanginya. Ada dua macam mekanisme yang berbeda. Yaitu berdasarkan mekanisme terjadinya, banjir dapat dibedakan menjadi banjir biasa regular dan banjir tidak biasa irregular. Pertama, Banjir regular terjadi akibat jumlah limpasan yang sangat banyak sehingga melampaui kapasitas dari pembuangan air yang ada existing drainage. Kedua, Banjir irregular terjadi akibat tsunami, gelombang pasang, atau keruntuhan dam dam break. Umumnya di Indonesia, dilihat dari mekanisme terjadinya, banjir yang terjadi seringkali banjir regular. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi banjir irregular. Berdasarkan posisi sumber banjir terhadap daerah yang digenanginya, banjir dapat dibedakan menjadi banjir lokal dan banjir bandang. Banjir lokal didefinisikan sebagai banjir yang diakibatkan oleh hujan lokal sedangkan banjir bandang dapat diartikan banjir yang diakibatkan oleh penyebaran limpasan dari daerah hulu pada suatu daerah tangkapan. Sedangkan berdasarkan posisi sumber banjir terhadap daerah yang digenanginya, banjir di Indonesia termasuk dalam kedua-duanya baik itu banjir lokal maupun banjir bandang. Sebagai contoh banjir lokal adalah banjir yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia termasuk juga di Jakarta. Banjir di kota – kota besar biasanya disebabkan oleh membludaknya air yang ada di sungai dan jeleknya sistem drainase air. Banjir juga dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti diare, kudis, panu, dll. Untuk dapat menanggulangi banjir, tidak dapat hanya mengandalkan pemerintah saja, namun peran serta masyarakat. Pertama hal yang harus dilakukan adalah tidak membuang sampah ke sungai atau got – got yang ada didepan rumah agar penyerapan air dapat dilakukan dengan baik. Lalu diupayakan mengeruk kembali kedalaman sungai, agar daya tampung air akan lebih besar. 3. PENEGASAN ULANG Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir. Demikian artikel dari Berbagi Ilmu mengenai contoh teks eksposisi tentang banjir. Harapannya dengan membaca artikel ini, kalian dapat lebih memahami tentang teks eksposisi beserta strukturnya. Banjir dapat kita tanggulangi dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama di sungai, karena hal ini dapat menjadikan banjir terjadi. Silahkan baca artikel menarik lainnya, dan jangan lupa untuk meninggalkan komentar. Mohon maaf apabila masih terdapat banyak kesalahan. Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi Unsur kebahasaan merupakan bagian-bagian yang membangun teks eksposisi. Unsur kebahasaan yang ada pada teks eksposisi adalah pronomina, konjungsi dan kata leksikal. Pronomina Pronomina adalah kata ganti orang yang dapat digunakan terutama pada saat pernyataan pendapat pribadi diungkapkan. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam 1. Pronomina Persona kata ganti orang yaitu persona tunggal. Contohnya Ia, Dia, Anda, Kamu, Aku, Saudara, -nya, -mu, -ku, si-. Dan pesona jamak contohnya seperti Kita, Kami, Kalian, Mereka, Hadirin, Para. Contoh pada teks Tidak terdapat didalam teks 2. Pronomina Nonpersona kata ganti bukan orang yaitu pronomina penunjuk, contohnya adalah Ini, Itu, Sini, Situ, Sana. Dan pronomina penanya contohnya Apa, Mana, Siapa. Contoh dalam teks Tidak terdapat didalam teks Konjungsi Konjungsi atau kata penghubung digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Berikut ini adalah jenis konjungsi yang dapat ditemukan pada teks eksposisi 1. Konjungsi waktu sesudah, setelah, lalu, sebelum, setelah itu, kemudian 2. Konjungsi gabungan serta, dan, dengan 3. Konjungsi pembatasan asal, kecuali, selain 4. Konjungsi tujuan untuk, supaya, agar 5. Konjungsi persyaratan jika, jikalau, apabila, bila, asalkan, bilamana, apabila 6. Konjungsi perincian adalah, yaitu, ialah, antara lain, yakni 7. Konjungsi sebab-akibat sehingga, karena, sebab, akibat, akibatnya 8. Konjungsi pertentangan akan tetapi, tetapi, namun, melainkan, sedangkan 9. Konjungsi pilihan atau 10. Konjungsi penegasan/penguatan apalagi, bahkan, hanya, lagi pula, itu pun 11. Konjungsi penjelasan bahwa 12. Konjungsi perbandingan bagai, seperti, serupa, ibarat 13. Konjungsi penyimpulan oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian. Contoh -konjungsi perincian banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan -konjungsi sebab akibat Banjir irregular terjadi akibat tsunami, gelombang pasang, atau keruntuhan dam dam break -konjungsi tujuan Untuk dapat menanggulangi banjir, tidak dapat hanya mengandalkan pemerintah saja, namun peran serta masyarakat. Pertama hal yang harus dilakukan adalah tidak membuang sampah ke sungai atau got – got yang ada didepan rumah agar penyerapan air dapat dilakukan dengan baik. Kata leksikal A. Nomina kata benda Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll. Contoh pada teks Tidak ada di dalam teks B. Verba kata kerja Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan dilihat dari bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses morfologis afiksasi, reduplikasi, komposisi. Contohnya mandi, pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll. Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami perubahan bentuk dasar karena proses morfologis afiksasi, reduplikasi, komposisi. Contohnya melebur, mendarat, berlayar, berjuang, memukul-mukul, makan-makan, cuci muka, mempertanggung jawabkan, dll. Contoh pada teks Tidak ada di dalam teks C. Adjektiva kata sifat Merupakan kata yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, dan binatang. Contohnya cantik, gagah, indah, menawan, berlebihan, lunak, lebar, luas, negatif, positif, jernih, dingin, jelek, dan lain-lain. Contoh pada teks Tidak ada di dalam teks D. Adverbia kata keterangan Merupakan kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara, dan lain-lain. Contohnya di-, dari-, ke-, sini, sana, mana, saat, ketika, mula-mula, dengan, memakai, berdiskusi, dan lain-lain. Contoh banjir lokal adalah banjir yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia termasuk juga di Jakarta.
MembandingkanTeks "Siklus Hidrologi" dengan Teks "Banjir" 1) Tanah longsor, badai, dan sebagainya. 2) Membuang sampah sembarangan, penggundulan hutan, hujan dengan intensitas yang tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS), dll.
Dilihat dari siklus hidrologi siklus air, penyebab banjir adalah hujan. Sebab, adanya pembentukan awan yang berlebih sehingga air yang tersimpan di awan juga sangat banyak. Sehingga, kadar hujan tidak terkendali dan akhirnya terjadilah kedua adalah kurangnya daerah resapan air. Air hujan yang berlebihan ketika tidak dapat diserap oleh tumbuhan ataupun tanah, akan menyebabkan banjir yang lebih parah. Penyebab: faktor alam (erosi dan sedimentasi, curah hujan tinggi, geografi fisik sungai) dan faktor sosial (perubahan tata guna lahan, pembungan sampah di DAS, kawasan pemukiman pinggir DAS) ii. Akibat : terjadi banjir (tidak diterangkan apa akibat dari banjir itu sendiri) 3. Teks Eksplanasi 'Kekeringan'. a. Membandingkan teks dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk menemukan perbedaan dan persamaan diantara dua buah teks. Kegiatan membandingkan teks dapat dilakukan dengan cara membandingkan dari segi struktur teks maupun bahasa yang digunakan dalam teks tersebut. Untuk dapat membandingkan dua buah teks dibutuhkan pengetahuan tentang struktur dan unsur kebahasaan teks tersebut. Pada tulisan ini teks yang dibandingkan berbentuk teks eksplanasi. Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu sebagai akibat dari sesuatu yang lain yang telah terjadi sebelumnya dan menyebabkan sesuatu yang lain lagi akan terjadi kemudian. Struktur teks eksplanasi terdiri dari pernyataan umum^urutan sebab akibat^penutup. Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf pertama. Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat terdapat beberapa bagian. sedangkan penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi. Beriikut ini contoh teks berjudul banjir. No. Struktur Teks Peristiwa 1. Pernyataan Umum Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai DAS. Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. 2. Penyebab Alami Banjir Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan run-off di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar. Apabila kondisi tanahnya relatif tetap, air yang meresap ke dalam tanah akan relatif tetap. Faktor penutup lahan vegetasi cukup signifikan dalam pengurangan atau peningkatan aliran permukaan. Hutan yang lebat mempunyai tingkat penutup lahan yang tinggi sehingga apabila hujan turun ke wilayah hutan tersebut, faktor penutup lahan ini akan memperlambat kecepatan aliran permukaan. Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil. Sebaliknya, limpasan air hujan menjadi sangat besar. Fisiografi atau geografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi, dan kemiringan daerah aliran sungai DAS, kemiringan sungai, geometrik hidrolik bentuk penampang, dan lokasi sungai merupakan penyebab banjir dari segi fisiografi. Pengurangan kapasitas aliran banjir pada sungai disebabkan oleh pengendapan yang berasal dari erosi DAS dan erosi tanggul sungai yang berlebihan dan sedimentasi di sungai itu karena tidak adanya vegetasi penutup dan adanya penggunaan lahan yang tidak tepat. Akibat adanya peningkatan jumlah penduduk, kebutuhan infrastruktur, terutama permukiman akan meningkat, sehingga mengubah sifat dan karakteristik tata guna lahan. Kecenderungan kapasitas saluran drainase menurun sehingga menyebabkan aliran permukaan meningkat. Drainase perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah banjir akan mengurangi kemampuan bantaran dalam menampung debit air yang tinggi. Air pasang memperlambat aliran sungai ke laut. Pada waktu terjadi banjir bersamaan dengan air pasang tinggi, tinggi genangan air atau banjir menjadi besar karena terjadi aliran balik. 3. Penyebab Banjir karena Faktor Sosial Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir. Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan. Pemeliharaan kurang memadai pada bangunan pengendali banjir dapat menimbulkan kerusakan dan akhirnya tidak berfungsi dapat meningkatkan kuantitas banjir. Diolah dari Kodoatie, & Sjarief, R. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai. Alam dan manusia memiliki andil penyebab terjadinya banjir. Sebutkan apa saja penyebab banjir yang diakibatkan oleh alam dan manusia. Dengan bantuan diagram, buatlah klasifikasi penyebab terjadinya banjir. Klausa Kompleks dan Kalusa Simpleks Teks eksplanasi menggunakan konjungsi eksternal, yakni konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Klausa kompleks adalah klausa yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur. Struktur yang satu dan struktur yang lain dihubungkan oleh konjungsi. Namun, sering hubungan itu hanya ditunjukkan oleh tanda koma atau titik koma, bahkan tidak ditunjukkan oleh tanda baca apa pun. Klausa simpleks adalah klausa yang terdiri atas satu verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan. Klausa simpleks hanya mengandung satu struktur subjek^predikator^pelengkap^keterangan. Unsur yang diletakkan di dalam kurung belum tentu ada dalam Contoh Klausa Simpleks dan Klausa Kompleks Contoh Klausa Simpleks Tanaman menyerap air melalui akar. Subjek Predikator Objek Keterangan cara Banjir adalah fenomena alam yang sumbernya dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai DAS. Subjek Predikator Objek Keterangan Contoh Klausa Kompleks Struktur 1 Akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek Predikator Objek Struktur 2 yang berakibat sedimentasi masuk ke sungai. Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek Predikator Objek Struktur 3 sehingga daya tampung sungai berkurang. Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek Predikator Tugas mengurai kalimat berikut seperti contoh Temperatur yang berada di bawah titik beku mengakibatkan kristal es terbentuk. Temperatur yang berada di bawah titik beku mengakibatkan kristal es terbentuk. Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Struktur 1 Butir-butir air terjadi karena Subjek Predikator Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Struktur 2 tetesan air kecil tiny droplet yang timbul akibat kondensasi. Predikator Objek Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Objek Struktur 3 berbenturan dengan tetesan air lainnya Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Objek Struktur 4 dan terbawa oleh gerakan udara. kata perangkai konjungsi Predikator Objek Bila temperatur udara turun sampai di bawah 0° Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju. Bila temperatur udara turun sampai di bawah 0° Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju. Struktur 1 Bila temperatur udara turun sampai di bawah 0° Celcius, Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek Predikator Keterangan Struktur 2 butiran air akan berubah menjadi salju. Subjek Predikator Objek Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Subjek Predikator Objek Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil, sebaliknya limpasan air hujan menjadi sangat besar. Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil, sebaliknya limpasan air hujan menjadi sangat besar. Struktur 1 Karena tetes hujan berukuran besar Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek Predikator Objek Struktur 2 pori-pori permukaan tanah akan tertutup Subjek Predikator Struktur 3 sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil, Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek Keterangan Struktur 4 sebaliknya limpasan air hujan menjadi sangat besar. Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek Predikator Keterangan Pada tahap awal eksplanasi ditandai oleh pernyataan umum dan diakhiri oleh urutan sebab-akibat. Apa yang kalian temukan dari struktur teks “Banjir”? Apakah kalian menemukan perbedaan antara struktur teks “Siklus Hidrologi” dengan struktur teks “Banjir”? Di mana letak perbedaannya? Teks “Banjir” ternyata tidak memiliki kesimpulan. Teks ini dibagi menjadi 3 bagian pernyataan umum, penyebab alam, dan penyebab sosial. Perbedaan diantara kedua teks adalah Teks “Siklus Hidrologi” memiliki urutan sebab-akibat yang secara umum menjelaskan proses terjadinya siklus hidrologi. Sedangkan teks “Banjir” memiliki urutan sebab-akibat yang menjelaskan penyebab banjir, secara khusus karena alam maupun sosial. Istilah Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Istilah yang digunakan untuk bidang tertentu dan pemakaiannya hanya dapat dipahami oleh orang yang berkecimpung dalam bidang tersebut dinamai istilah khusus. Beberapa istilah dalam teks bajir adalah sebagai berikut. Fisiografi adalah salah satu cabang ilmu geografi yang mempelajari suatu wilayah daerah atau negara berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Geofisik geofisika adalah ilmu tentang sifat-sifat alami bumi panas, magnetisme, dsb dan gejala-gejalanya mencakupi bidang-bidang meteorologi, oseanografi, seismologi, vulkanologi, magnetisme, dan geodesi. Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya akibat transportasi angin, air, atau es. Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia. Resistensi artinya ketahanan Vegetasi adalah kehidupan dunia tumbuh-tumbuhan atau dunia tanam-tanaman. Infiltrasi adalah aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah, perembesan. Deforestasi adalah kegiatan penebangan hutan atau tegakan pohon sehingga lahannya dapat dialihgunakan untuk penggunaan nir-hutan, yakni pertanian, peternakan, atau kawasan perkotaan. Degradasi adalah penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan pembangunan yang dicirikan oleh tidak berfungsinya secara baik komponen-komponen lingkungan sebagaimana mestinya. Membandingkan struktur teks “Banjir” dengan struktur teks “Kekeringan”. Kekeringan Kekeringan merupakan fenomena hidrologi yang paling kompleks, perwujudan dan penambahan isu-isu berkaitan dengan iklim, tata guna lahan, dan norma pemakaian air. Kompleksitas bertambah karena diketahui kekeringan merupakan bencana dengan prosesnya berjalan lambat sehingga dikatakan sebagai bencana merangkak. Kekeringan datang tidak tiba-tiba seperti banjir atau gempa bumi, tetapi timbul perlahan-lahan sehingga sangat mudah diabaikan. Tidak bisa diketahui secara pasti awal dan kapan bencana ini berakhir, tetapi semua baru sadar setelah berada di periode tengahnya. Definisi Kekeringan Kekeringan diklasifikasikan menjadi dua kekeringan alamiah dan kekeringan antropogenik. Kekeringan alamiah terjadi akibat tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim, kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah, kekurangan kandungan air di dalam tanah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas, pasokan komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan normal. Kekeringan antropogenik adalah kekeringan yang disebabkan oleh ketidakpatuhan pada aturan. Kekeringan antropogenik terjadi karena kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akibat ketidak-patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air dan kerusakan kawasan tangkapan air, sumber air akibat perbuatan manusia. Iklim Kekeringan di Indonesia sangat berkaitan dengan fenomena ENSO El-Nino Southern Oscilation. El-Nino adalah kondisi abnormal iklim yang mengakibatkan kemarau panjang. Pengaruh El-Nino lebih kuat pada musim kemarau dibandingkan pada musim hujan. Pengaruh El-Nino pada keragaman hujan memiliki beberapa pola, yakni akhir musim kemarau mundur dari normal; awal masuk musim hujan mundur dari normal; curah hujan musim kemarau turun tajam jika dibandingkan dengan normal; deret hari kering makin panjang, khususnya di daerah Indonesia bagian timur. Tata Guna Lahan Semakin meningkatnya jumlah luas lahan pertanian yang diubah menjadi permukiman dapat mengakibatkan semakin menurunnya jumlah air resapan. Hal ini mengakibatkan aliran permukaan meningkat. Peningkatan ini menyebabkan air yang seharusnya tertampung di dalam tanah menjadi terbawa aliran permukaan sehingga terjadi kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah. Norma Pemakaian Air Penggunaan air yang berlebihan pada waktu musim tanam di lahan pertanian pada industri dan pada rumah tangga menyebabkan menurunnya jumlah air pada waktu musim kemarau. Penyebab bencana kekeringan adalah Akibat tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim, kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah, dan kekurangan kandungan air di dalam tanah Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akibat ketidak-patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air dan kerusakan kawasan tangkapan air, sumber air akibat perbuatan manusia. El-Nino yang mengakibatkan kemarau panjang. El-Nino mengakibatkan kemarau dan musim hujan mundur dari normal sehingga deret hari kering makin panjang. Tata guna lahan, banyaknya lahan pertanian menjadi perumahan mengakibatkan berkurangnya jumlah air resapan dan memperbanyak air permukaan. Air yang seharusnya tertampung di dalam tanah terbawa aliran permukaan sehingga mengurangi pasokan air tanah. Penggunaan air berlebihan pada musim tanam menyebabkan menurunya jumlah air pada musim kemarau. Masyarakat yang mengandalkan mata pencaharian dari bidang pertanian akan sangat terpengaruh oleh adanya bencana kekeringan. Hal ini disebabkan karena tanaman membutuhkan air untuk tumbuh sedangkan pada waktu terjadi kekeringan, jumlah air sedikit atau hampir tidak ada. Selain itu, suhu udara juga menjadi panas. Suhu udara yang panas dan jumlah air yang sedikit menyebabkan tanaman mengering. Akibatnya, masyarakat petani akan terpengaruh, karena pertanian membutuhkan air dalam jumlah yang besar. No. Penyebab Terjadinya Banjir Kekeringan 1. Curah hujan dengan intensitas tinggi Curah hujan di bawah normal 2. Pengurangan kapasitas aliran air Kebutuhan air lebih besar dari pasokan 3. Membuang sampah di DAS Deret hari kering makin panjang akibat El-Nino 4. Kawasan padat penduduk sepanjang aliran sungai Banyaknya lahan resapan air yang beralih fungsi 5. Pemeliharaan bangunan pengendali banjir yang kurang memadai Penggunaan air berlebihan waktu musim hujan No. Akibat yang ditimbulkan oleh Banjir Kekeringan 1. Menurunya kesehatan akibat timbulnya berbagai penyakit Kekurangan pasokan air 2. Munculnya berbagai kerawanan sosial Tanaman pertanian mati 3. Menurunya tingkat kesejahteraan masyarakat Kesehatan masyarakat menurun 4. Rusaknya lahan pertanian Kekurangan air bersih 5. Rusaknya sarana dan prasarana umum Kekurangan bahan pangan Teks Ekspalanasi Banjir dan Kekeringan No. Struktur Teks Peristiwa 1. Pernyataan Umum Beberapa bencana alam yang sering melanda Indonesia adalah banjir dan kekeringan. Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir biasanya terjadi pada musim hujan. Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan beberapa bulan hingga bertahun-tahun. Banjir dan kekeringan sama-sama memiliki dampak bagi kehidupan manusia di sekitarnya. 2. Penyebab banjir dan kekeringan Bencana banjir disebabkan oleh faktor manusia dan faktor alam. Beberapa faktor penyebab banjir antara lain adalah sebagai berikut. Banjir disebabkan akibat curah hujan yang tinggi pada musim hujan Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil. Sebaliknya, limpasan air hujan menjadi sangat besar. Pengurangan kapasitas aliran banjir pada sungai disebabkan oleh pengendapan yang berasal dari erosi DAS dan erosi tanggul sungai yang berlebihan dan sedimentasi di sungai itu karena tidak adanya vegetasi penutup dan adanya penggunaan lahan yang tidak tepat. Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan. Pemeliharaan kurang memadai pada bangunan pengendali banjir dapat menimbulkan kerusakan dan akhirnya tidak berfungsi dapat meningkatkan kuantitas banjir. Kekeringan yang sering melanda Indonesia disebabkan oleh beberapa sebab, antara lain sebagai berikut. Akibat tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim, kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah, dan kekurangan kandungan air di dalam tanah Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akibat ketidak-patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air dan kerusakan kawasan tangkapan air, sumber air akibat perbuatan manusia. El-Nino yang mengakibatkan kemarau panjang. El-Nino mengakibatkan kemarau dan musim hujan mundur dari normal sehingga deret hari kering makin panjang. Tata guna lahan, banyaknya lahan pertanian menjadi perumahan mengakibatkan berkurangnya jumlah air resapan dan memperbanyak air permukaan. Air yang seharusnya tertampung di dalam tanah terbawa aliran permukaan sehingga mengurangi pasokan air tanah. Penggunaan air berlebihan pada musim tanam menyebabkan menurunya jumlah air pada musim kemarau. 3. Akibat banjir dan kekeringan Bencana alam banjir mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi masyarakat. Banjir yang menggenangi wilayah pemukiman tentu mencemari lingkungan shingga menimbulkan berbagai macam penyakit. Banjir juga dapat mengakibatkan kerawanan sosial seperti kelaparan dan tindak kejahatan. Banjir mengakibatkan menurunya kesejahteraan masyarakat karena selama terjadinya banjir masyarakat tidak dapat melakukan aktifitas ekonomi. Banjir juga menyebabkan lahan pertanian. Banyak lahan pertanian yang tergenang air sehingga mengakibatkan tanaman menjadi membusuk dan gagal panen. Banjir juga merusak fasilitas umum. Jalur transportasi juga terputus akibat banjir menggenangi jalan-jalan sehingga kendaraan tidak bisa lewat. Bencana alam kekeringan mengakibatkan kerugian yang cukup banyak bagi masyarakat. Kekeringan yang terjadi dapat mengakibatkan pasokan air berkurang, kekurangan pasokan air mengakibatkan kegiatan pertanian terganggu. Banyak sawah yang mengalami gagal panen akibat kekeringan. Karena suhu yang tinggi dan kekurangan air, tanaman-tanaman menjadi kering layu sedangkan hewan-hewan mati kehausan. Kekeringan sangat berpengaruh terhadap beberapa sektor ekonomi. Akibat kekeringan, tanaman-tanaman pertanian menjadi layu dan mati sehingga petani merugi. Selain itu, kekeringan juga mengakibatkan menurunya derajat kesehatan masyarakat. Akibat kekeringan banyak penyakit timbul karena kurangnya air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Kekeringan yang panjang mengakibatkan sedikitnya persediaan air besih sehingga masyarakat terpaksa menggunakan air kotor untuk kegiatan rumah tangga. Kekeringan mengakibatkan berkurangnya produksi bahan pangan. Kegagalan panen mengakibatkan masyarakat terancam bahaya kelaparan.
MemahamiKaidah Kebahasaan dalam Teks "Siklus Hidrologi" No. ISTILAH. MAKNA. 1. Hidrologi. ilmu tentang air di bawah tanah, keterdapatannya, peredaran dan sebarannya, persifatan kimia dan fisikanya, reaksi dengan lingkungan, termasuk hubungannya dengan makhluk hidup. Membandingkan Struktur Teks Eksplanasi Banjir dan Pelangi; Kesemutan
Membandingkan teks sanggup diartikan sebagai acara yang dilakukan untuk menemukan perbedaan dan persamaan diantara dua buah teks. Kegiatan membandingkan teks sanggup dilakukan dengan cara membandingkan dari segi struktur teks maupun bahasa yang dipakai dalam teks tersebut. Untuk sanggup membandingkan dua buah teks diperlukan pengetahuan perihal struktur dan unsur kebahasaan teks tersebut. Pada goresan pena ini teks yang dibandingkan berbentuk teks eksplanasi. Teks eksplanasi berisi klarifikasi perihal keadaan sesuatu sebagai akhir dari sesuatu yang lain yang telah terjadi sebelumnya dan mengakibatkan sesuatu yang lain lagi akan terjadi kemudian. Struktur teks eksplanasi terdiri dari pernyataan umum^urutan lantaran akibat^penutup. Pernyataan umum yaitu citra awal perihal apa yang disampaikan dengan pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka perihal hal yang akan dijelaskan. Biasanya terdapat pada pecahan awal teks atau paragraf pertama. Urutan lantaran akhir yaitu inti klarifikasi apa yang disampaikan, berisi urutan lantaran akhir dari fenomena yang dibahas. Dalam pecahan ini terdapat aneka macam konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat terdapat beberapa bagian. sedangkan epilog berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi. Beriikut ini tumpuan teks berjudul banjir. TeksPeristiwa UmumBanjir yaitu fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi usang pada daerah ajaran sungai DAS. Banjir terjadi lantaran karena alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir yaitu abrasi dan sedimentasi, curah hujan, efek fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan efek air pasang. Penyebab banjir lantaran tindakan insan yaitu perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, tempat padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. Alami BanjirSebagai akhir perubahan tata guna lahan, terjadi abrasi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi ajaran permukaan run-off di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu tempat hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan ajaran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi ajaran permukaan kecil. Akibatnya ada ajaran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit ajaran sungai yang besar. Apabila kondisi tanahnya relatif tetap, air yang meresap ke dalam tanah akan relatif tetap. Faktor epilog lahan vegetasi cukup signifikan dalam pengurangan atau peningkatan ajaran permukaan. Hutan yang lebat mempunyai tingkat epilog lahan yang tinggi sehingga apabila hujan turun ke wilayah hutan tersebut, faktor epilog lahan ini akan memperlambat kecepatan ajaran permukaan. Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil. Sebaliknya, limpasan air hujan menjadi sangat besar. Fisiografi atau geografi fisik sungai menyerupai bentuk, fungsi, dan kemiringan daerah ajaran sungai DAS, kemiringan sungai, geometrik hidrolik bentuk penampang, dan lokasi sungai merupakan penyebab banjir dari segi fisiografi. Pengurangan kapasitas ajaran banjir pada sungai disebabkan oleh pengendapan yang berasal dari abrasi DAS dan abrasi tanggul sungai yang berlebihan dan sedimentasi di sungai itu lantaran tidak adanya vegetasi epilog dan adanya penggunaan lahan yang tidak tepat. Akibat adanya peningkatan jumlah penduduk, kebutuhan infrastruktur, terutama permukiman akan meningkat, sehingga mengubah sifat dan karakteristik tata guna lahan. Kecenderungan kapasitas kanal drainase menurun sehingga mengakibatkan ajaran permukaan meningkat. Drainase perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah banjir akan mengurangi kemampuan bantaran dalam menampung debit air yang tinggi. Air pasang memperlambat ajaran sungai ke laut. Pada waktu terjadi banjir bersamaan dengan air pasang tinggi, tinggi genangan air atau banjir menjadi besar lantaran terjadi ajaran balik. Banjir lantaran Faktor SosialPerubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu ajaran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 hingga 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan sanggup mengakibatkan musibah banjir. Pembuangan sampah di DAS menciptakan sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai lantaran daya tampung kanal berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase sanggup menjadi penghambat ajaran dan daya tampung sungai. Masalah tempat kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap problem banjir daerah perkotaan. Pemeliharaan kurang memadai pada bangunan pengendali banjir sanggup menimbulkan kerusakan dan kesudahannya tidak berfungsi sanggup meningkatkan kuantitas banjir. Diolah dari Kodoatie, & Sjarief, R. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Banjir yaitu fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi usang pada daerah ajaran sungai. Alam dan insan mempunyai andil penyebab terjadinya banjir. Sebutkan apa saja penyebab banjir yang diakibatkan oleh alam dan manusia. Dengan sumbangan diagram, buatlah pembagian terstruktur mengenai penyebab terjadinya banjir. Klausa Kompleks dan Kalusa Simpleks Teks eksplanasi memakai konjungsi eksternal, yakni konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Klausa kompleks yaitu klausa yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur. Struktur yang satu dan struktur yang lain dihubungkan oleh konjungsi. Namun, sering hubungan itu hanya ditunjukkan oleh tanda koma atau titik koma, bahkan tidak ditunjukkan oleh tanda baca apa pun. Klausa simpleks yaitu klausa yang terdiri atas satu verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan. Klausa simpleks hanya mengandung satu struktur subjek^predikator^pelengkap^keterangan. Unsur yang diletakkan di dalam kurung belum tentu ada dalam Contoh Klausa Simpleks dan Klausa Kompleks Contoh Klausa Simpleks Tanamanmenyerapairmelalui akar. SubjekPredikatorObjekKeterangan cara Banjiradalahfenomena alamyang sumbernya dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi usang pada daerah ajaran sungai DAS. SubjekPredikatorObjekKeterangan Contoh Klausa Kompleks Struktur 1 Akibatperubahan tata guna lahan,terjadierosi Kata perangkai konjungsi sebab-akibatSubjekPredikatorObjek Struktur 2 yang berakibatsedimentasimasukke sungai. Kata perangkai konjungsi sebab-akibatSubjekPredikatorObjek Struktur 3 sehinggadaya tampung sungaiberkurang. Kata perangkai konjungsi sebab-akibatSubjekPredikator Tugas mengurai kalimat berikut menyerupai contoh Temperatur yang berada di bawah titik beku menjadikan kristal es terbentuk. Temperatur yang berada di bawah titik bekumengakibatkankristal es terbentuk. Butir-butir air terjadi lantaran tetesan air kecil yang timbul akhir kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Struktur 1 Butir-butir airterjadikarena SubjekPredikatorKata perangkai konjungsi sebab-akibat Struktur 2 tetesan air kecil tiny dropletyang timbulakibatkondensasi. PredikatorObjekKata perangkai konjungsi sebab-akibatObjek Struktur 3 berbenturan dengantetesan air lainnya Kata perangkai konjungsi sebab-akibatObjek Struktur 4 danterbawa olehgerakan udara. kata perangkai konjungsiPredikatorObjek Bila temperatur udara turun hingga di bawah 0° Celcius, butiran air akan berkembang menjadi salju. Bila temperatur udara turun hingga di bawah 0° Celcius, butiran air akan berkembang menjadi salju. Struktur 1 Bilatemperatur udaraturunsampai di bawah 0° Celcius, Kata perangkai konjungsi sebab-akibatSubjekPredikatorKeterangan Struktur 2 butiran airakan berubah menjadisalju. SubjekPredikatorObjek Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Curah hujan yang sangat lebatmempunyaitetes hujan besar. SubjekPredikatorObjek Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil, sebaliknya limpasan air hujan menjadi sangat besar. Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil, sebaliknya limpasan air hujan menjadi sangat besar. Struktur 1 Karenatetes hujanberukuranbesar Kata perangkai konjungsi sebab-akibatSubjekPredikatorObjek Struktur 2 pori-pori permukaan tanahakan tertutup SubjekPredikator Struktur 3 sehinggainfiltrasi air hujansangat kecil, Kata perangkai konjungsi sebab-akibatSubjekKeterangan Struktur 4 sebaliknyalimpasan air hujanmenjadisangat besar. Kata perangkai konjungsi sebab-akibatSubjekPredikatorKeterangan Pada tahap awal eksplanasi ditandai oleh pernyataan umum dan diakhiri oleh urutan sebab-akibat. Apa yang kalian temukan dari struktur teks “Banjir”? Apakah kalian menemukan perbedaan antara struktur teks “Siklus Hidrologi” dengan struktur teks “Banjir”? Di mana letak perbedaannya? Teks “Banjir” ternyata tidak mempunyai kesimpulan. Teks ini dibagi menjadi 3 bagian pernyataan umum, penyebab alam, dan penyebab sosial. Perbedaan diantara kedua teks yaitu Teks “Siklus Hidrologi” mempunyai urutan sebab-akibat yang secara umum menjelaskan proses terjadinya siklus hidrologi. Sedangkan teks “Banjir” mempunyai urutan sebab-akibat yang menjelaskan penyebab banjir, secara khusus lantaran alam maupun sosial. Istilah Istilah yaitu kata atau campuran kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Istilah yang dipakai untuk bidang tertentu dan pemakaiannya hanya sanggup dipahami oleh orang yang berkecimpung dalam bidang tersebut dinamai istilah khusus. Beberapa istilah dalam teks bajir yaitu sebagai berikut. Fisiografi yaitu salah satu cabang ilmu geografi yang mempelajari suatu wilayah daerah atau negara menurut segi fisiknya, menyerupai dari segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Geofisik geofisika yaitu ilmu perihal sifat-sifat alami bumi panas, magnetisme, dsb dan gejala-gejalanya mencakupi bidang-bidang meteorologi, oseanografi, seismologi, vulkanologi, magnetisme, dan geodesi. Sedimentasi yaitu suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Erosi yaitu kejadian pengikisan padatan sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya akhir transportasi angin, air, atau es. Drainase yaitu lengkungan atau kanal air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibentuk oleh manusia. Resistensi artinya ketahanan Vegetasi yaitu kehidupan dunia tumbuh-tumbuhan atau dunia tanam-tanaman. Infiltrasi yaitu ajaran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah, perembesan. Deforestasi yaitu acara penebangan hutan atau tegakan pohon sehingga lahannya sanggup dialihgunakan untuk penggunaan nir-hutan, yakni pertanian, peternakan, atau tempat perkotaan. Degradasi yaitu penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh acara pembangunan yang dicirikan oleh tidak berfungsinya secara baik komponen-komponen lingkungan sebagaimana mestinya. Membandingkan struktur teks “Banjir” dengan struktur teks “Kekeringan”. Kekeringan Kekeringan merupakan fenomena hidrologi yang paling kompleks, perwujudan dan penambahan isu-isu berkaitan dengan iklim, tata guna lahan, dan norma pemakaian air. Kompleksitas bertambah lantaran diketahui kekeringan merupakan tragedi dengan prosesnya berjalan lambat sehingga dikatakan sebagai tragedi merangkak. Kekeringan tiba tidak tiba-tiba menyerupai banjir atau gempa bumi, tetapi timbul perlahan-lahan sehingga sangat gampang diabaikan. Tidak bisa diketahui secara niscaya awal dan kapan tragedi ini berakhir, tetapi semua gres sadar sehabis berada di periode tengahnya. Definisi Kekeringan Kekeringan diklasifikasikan menjadi dua kekeringan alamiah dan kekeringan antropogenik. Kekeringan alamiah terjadi akhir tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim, kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah, kekurangan kandungan air di dalam tanah sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan tumbuhan tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas, pasokan komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan normal. Kekeringan antropogenik yaitu kekeringan yang disebabkan oleh ketidakpatuhan pada aturan. Kekeringan antropogenik terjadi lantaran kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akhir ketidak-patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air dan kerusakan tempat tangkapan air, sumber air akhir perbuatan manusia. Iklim Kekeringan di Indonesia sangat berkaitan dengan fenomena ENSO El-Nino Southern Oscilation. El-Nino yaitu kondisi aneh iklim yang menjadikan kemarau panjang. Pengaruh El-Nino lebih kuat pada ekspresi dominan kemarau dibandingkan pada ekspresi dominan hujan. Pengaruh El-Nino pada keragaman hujan mempunyai beberapa pola, yakni selesai ekspresi dominan kemarau mundur dari normal; awal masuk ekspresi dominan hujan mundur dari normal; curah hujan ekspresi dominan kemarau turun tajam kalau dibandingkan dengan normal; deret hari kering makin panjang, khususnya di daerah Indonesia pecahan timur. Tata Guna Lahan Semakin meningkatnya jumlah luas lahan pertanian yang diubah menjadi permukiman sanggup menjadikan semakin menurunnya jumlah air resapan. Hal ini menjadikan ajaran permukaan meningkat. Peningkatan ini mengakibatkan air yang seharusnya tertampung di dalam tanah menjadi terbawa ajaran permukaan sehingga terjadi kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah. Norma Pemakaian Air Penggunaan air yang berlebihan pada waktu ekspresi dominan tanam di lahan pertanian pada industri dan pada rumah tangga mengakibatkan menurunnya jumlah air pada waktu ekspresi dominan kemarau. Penyebab tragedi kekeringan yaitu Akibat tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim, kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah, dan kekurangan kandungan air di dalam tanah Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akhir ketidak-patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air dan kerusakan tempat tangkapan air, sumber air akhir perbuatan manusia. El-Nino yang menjadikan kemarau panjang. El-Nino menjadikan kemarau dan ekspresi dominan hujan mundur dari normal sehingga deret hari kering makin panjang. Tata guna lahan, banyaknya lahan pertanian menjadi perumahan menjadikan berkurangnya jumlah air resapan dan memperbanyak air permukaan. Air yang seharusnya tertampung di dalam tanah terbawa ajaran permukaan sehingga mengurangi pasokan air tanah. Penggunaan air berlebihan pada ekspresi dominan tanam mengakibatkan menurunya jumlah air pada ekspresi dominan kemarau. Masyarakat yang mengandalkan mata pencaharian dari bidang pertanian akan sangat terpengaruh oleh adanya tragedi kekeringan. Hal ini disebabkan karena tanaman membutuhkan air untuk tumbuh sedangkan pada waktu terjadi kekeringan, jumlah air sedikit atau hampir tidak ada. Selain itu, suhu udara juga menjadi panas. Suhu udara yang panas dan jumlah air yang sedikit mengakibatkan tumbuhan mengering. Akibatnya, masyarakat petani akan terpengaruh, lantaran pertanian membutuhkan air dalam jumlah yang besar. Terjadinya BanjirKekeringan hujan dengan intensitas tinggi Curah hujan di bawah normal kapasitas ajaran airKebutuhan air lebih besar dari pasokan sampah di DASDeret hari kering makin panjang akhir El-Nino padat penduduk sepanjang aliran sungaiBanyaknya lahan resapan air yang beralih fungsi bangunan pengendali banjir yang kurang memadaiPenggunaan air berlebihan waktu ekspresi dominan hujan yang ditimbulkan oleh BanjirKekeringan kesehatan akhir timbulnya aneka macam penyakitKekurangan pasokan air aneka macam kerawanan sosialTanaman pertanian mati tingkat kesejahteraan masyarakatKesehatan masyarakat menurun lahan pertanianKekurangan air bersih sarana dan prasarana umumKekurangan materi pangan Teks Ekspalanasi Banjir dan Kekeringan TeksPeristiwa UmumBeberapa musibah yang sering melanda Indonesia yaitu banjir dan kekeringan. Banjir yaitu kejadian yang terjadi dikala ajaran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir biasanya terjadi pada ekspresi dominan hujan. Kekeringan yaitu keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan beberapa bulan hingga bertahun-tahun. Banjir dan kekeringan sama-sama mempunyai dampak bagi kehidupan insan di sekitarnya. banjir dan kekeringanBencana banjir disebabkan oleh faktor insan dan faktor alam. Beberapa faktor penyebab banjir antara lain yaitu sebagai berikut. Banjir disebabkan akhir curah hujan yang tinggi pada ekspresi dominan hujan Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil. Sebaliknya, limpasan air hujan menjadi sangat besar. Pengurangan kapasitas ajaran banjir pada sungai disebabkan oleh pengendapan yang berasal dari abrasi DAS dan abrasi tanggul sungai yang berlebihan dan sedimentasi di sungai itu lantaran tidak adanya vegetasi epilog dan adanya penggunaan lahan yang tidak tepat. Pembuangan sampah di DAS menciptakan sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai lantaran daya tampung kanal berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase sanggup menjadi penghambat ajaran dan daya tampung sungai. Masalah tempat kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap problem banjir daerah perkotaan. Pemeliharaan kurang memadai pada bangunan pengendali banjir sanggup menimbulkan kerusakan dan kesudahannya tidak berfungsi sanggup meningkatkan kuantitas banjir. Kekeringan yang sering melanda Indonesia disebabkan oleh beberapa sebab, antara lain sebagai berikut. Akibat tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim, kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah, dan kekurangan kandungan air di dalam tanah Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akhir ketidak-patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air dan kerusakan tempat tangkapan air, sumber air akhir perbuatan manusia. El-Nino yang menjadikan kemarau panjang. El-Nino menjadikan kemarau dan ekspresi dominan hujan mundur dari normal sehingga deret hari kering makin panjang. Tata guna lahan, banyaknya lahan pertanian menjadi perumahan menjadikan berkurangnya jumlah air resapan dan memperbanyak air permukaan. Air yang seharusnya tertampung di dalam tanah terbawa ajaran permukaan sehingga mengurangi pasokan air tanah. Penggunaan air berlebihan pada ekspresi dominan tanam mengakibatkan menurunya jumlah air pada ekspresi dominan kemarau. banjir dan kekeringanBencana alam banjir menjadikan kerugian yang cukup besar bagi masyarakat. Banjir yang menggenangi wilayah pemukiman tentu mencemari lingkungan shingga menimbulkan aneka macam macam penyakit. Banjir juga sanggup menjadikan kerawanan sosial menyerupai kelaparan dan tindak kejahatan. Banjir menjadikan menurunya kesejahteraan masyarakat lantaran selama terjadinya banjir masyarakat tidak sanggup melaksanakan aktifitas ekonomi. Banjir juga mengakibatkan lahan pertanian. Banyak lahan pertanian yang tergenang air sehingga menjadikan tumbuhan menjadi membusuk dan gagal panen. Banjir juga merusak kemudahan umum. Jalur transportasi juga terputus akhir banjir menggenangi jalan-jalan sehingga kendaraan tidak bisa lewat. Bencana alam kekeringan menjadikan kerugian yang cukup banyak bagi masyarakat. Kekeringan yang terjadi sanggup menjadikan pasokan air berkurang, kekurangan pasokan air menjadikan acara pertanian terganggu. Banyak sawah yang mengalami gagal panen akhir kekeringan. Karena suhu yang tinggi dan kekurangan air, tanaman-tanaman menjadi kering layu sedangkan hewan-hewan mati kehausan. Kekeringan sangat kuat terhadap beberapa sektor ekonomi. Akibat kekeringan, tanaman-tanaman pertanian menjadi layu dan mati sehingga petani merugi. Selain itu, kekeringan juga menjadikan menurunya derajat kesehatan masyarakat. Akibat kekeringan banyak penyakit timbul lantaran kurangnya air higienis yang dipakai untuk keperluan sehari-hari. Kekeringan yang panjang menjadikan sedikitnya persediaan air besih sehingga masyarakat terpaksa memakai air kotor untuk acara rumah tangga. Kekeringan menjadikan berkurangnya produksi materi pangan. Kegagalan panen menjadikan masyarakat terancam ancaman kelaparan.

Tekssemacam ini dapat ditemukan di banyak buku teks dan juga di media berita. Seperti buku IPA, geografi, sejarah di sekolah. Untuk kelengkapan dan kejelasan, mari kita lihat lebih dekat contoh teks Eksplanasi lengkap yang mencakup deskripsi berikut: Sebelum melihat contoh teks deskriptif, terlebih dahulu kamu pelru mengetahui tentang

Teman kita, St. Maisyaroh mengirim pertanyaan baru di adalah Bagaimana cara membandingkan teks siklus hidrologi dengan teks banjir?Bagaimana cara membandingkan teks siklus hidrologi dengan teks banjir?PEMBAHASAN & JAWABANSilahkan baca pembahasan dan jawaban atas pertanyaan Bagaimana cara membandingkan teks siklus hidrologi dengan teks banjir? di bawah yang belum terjawab akan segera mendapatkan ulasan dan pembahasan dari pengunjung lainnya, atau dari Kelas juga bisa berpartisipasi memberikan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan "Bagaimana cara membandingkan teks siklus hidrologi dengan teks banjir?" takut berbagi meskipun itu masih kurang benar. Di kita saling belajar dan memberikan masukan secara turut memberikan jawaban atau tanggapan atas pertanyaan Bagaimana cara membandingkan teks siklus hidrologi dengan teks banjir?, kamu telah ikut membantu St. Maisyaroh mendapatkan jawaban yang dibutuhkannya. XTKl4C.
  • l7x30eeal4.pages.dev/362
  • l7x30eeal4.pages.dev/199
  • l7x30eeal4.pages.dev/198
  • l7x30eeal4.pages.dev/312
  • l7x30eeal4.pages.dev/52
  • l7x30eeal4.pages.dev/91
  • l7x30eeal4.pages.dev/108
  • l7x30eeal4.pages.dev/214
  • l7x30eeal4.pages.dev/217
  • membandingkan teks siklus hidrologi dengan teks banjir