AhmadDhani menuding Ahok dibekingi oleh 4 konglomerat sehingga menjadi kuat. Dhani sempat memberikan petunjuk tentang salah satu konglomerat yang dimaksudkannya. Mengutip Cak Nun, kita
Selasa, 29 November 2016 WAJIB LIHAT!!! CAK NUN MENGUNGKAP FAKTA KEJADIAN DI BALIK DEMO AHOK !!! Diposting oleh Paulus hobeng di Tidak ada komentar Posting Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan Posting Komentar Atom
Disisilain di depan aku terdengar berita dari TV ONE tentang opini " Tren BBM dunia naik lagi " Masha Allah, hatiku belum sembuh gara-gara wanita sexy tadi, kini lukaku tambah menganga mendengar berita yang nyelengit barusan. atau lebih dikenal dengan sebutan Cak Nun. Ini baru pertama kali saya mendengar dari salah satu tokoh kebanggaan NU
Ini cocoknya masuk ke Berita dan Politik atau The Lounge? Ribet juga buat TS untuk menentukan. Dengan berat hati TS masukkan ke The Lounge, meskipun menurut TS isinya sarat dengan opini TS tentang kondisi politik saat ini. Kenapa demikian? Ya karena sepertinya penghuni Ber Pol lumayan eksklusif dan beberapa kaskuser yang setia di sana, sama fundamentalis-nya dengan salah satu tokoh yang hendak TS angkat dalam trit ini. Geser dikit ga boleh, ntar dibilang bid-ah. Pokoknya harus plek nurut aturan forum, karena memang aturannya gitu harus quote berita asli, judul pakai berita asli, dsb ya udahlah, buat trit yang ga masuk ke aturannya melipir ke The Lounge aja. peace... Buat yang mengikuti berita politik, tentu sempat membaca tentang pendapat Bpk Jufuf Kalla, alasan kenapa Habieb Rizieq Shihab memiliki banyak pendukung, atau orang yang simpati dengan dia. Mengutip dari kompas berita kompas 20/11/ menurut saya karena ada kekosongan pemimpin, pemimpin yang menyerap aspirasi masyarakat," tutur dia. Kalla mengatakan, persoalan terkait Rizieq Shihab ini berkaitan dengan indikator bahwa sistem demokrasi yang berjalan di Indonesia perlu diperbaiki. "Kenapa ratusan ribu orang itu, kenapa dia tidak percayai DPR untuk berbicara? Kenapa tidak dipercaya partai-partai khususnya partai Islam? Untuk mewakili masyarakat itu," ujar Kalla. Artikel ini telah tayang di dengan judul "Jusuf Kalla Ada Kekosongan Pemimpin yang Mampu Serap Aspirasi Masyarakat". Apakah sesederhana itu? Karena ketidak percayaan pada pemerintah dan tidak ada sosok dalam pemerintahan yang bisa mewakili aspirasi mereka, terutama dari partai Islam, sehingga berkumpul sekian banyak orang di bawah bendera Habieb Rizieq Shihab? Pertanyaan TS, apa memangnya tidak ada sosok lain dalam Islam di Indonesia yang menyuarakan kritik pada pemerintahan? Apa tidak ada sosok yang mempertanyakan kebijakan-kebijakan pemerintah yang dirasa kurang adil? Dst. Menurut TS ada banyak di luar Habieb Rizieq Shihab, yang menyuarakan hal-hal tersebut. Salah satunya adalah Emha Ainun Nadjib, atau lebih akrab disapa dengan panggilan Cak Nun. Cak Nun bukan hanya menyuarakan kritik terhadap pemerintahan, Cak Nun juga dekat dengan kelompok masyarakat dari berbagai tingkat, mulai yang atas sampai masyarakat dari tingkat yang terbawah. Kelompok Maiyah yang dibidani Cak Nun juga tersebar di berbagai pelosok negeri ini. Kritik pada pemerintahan, termasuk terhadap pemerintahan Jokowi juga tidak kurang-kurang dilemparkan dalam dialognya. Jadi kalau permasalahannya sekedar dua faktor yaitu Islam dan aspirasi yang tidak tersampaikan pada pemerintahan, mestinya yang mendukung Habieb Rizieq Shihab adalah orang-orang yang sama yang mendengarkan dan menyampaikan keluh kesah mereka pada Cak Nun dan demikian pula sebaliknya. Kenyataannya tidak demikian. Sejauh sepengetahuan TS, kedua himpunan ini tidak memiliki pertemuan pendapat, tidak ada irisan di antara TS, nggambar di mana pemisahnya, kalau mereka berdua ini sama-sama hadir sebagai sosok yang Amar ma'ruf nahi munkar dan juga menjadi pengritik bagi pemerintahan? Menurut opini TS keduanya berpisah jalan, dalam hal cara dan tujuan. Tujuan yang tersembunyi di balik kata-kata, yang tercermin dari apa nasehat dan ajaran yang diberikan dalam pengajaran yang mereka berikan. Beberapa perbedaan antara Habieb Rizieq Shihab dan Cak Nun sepanjang sepengetahuan TS, yen keliru tulung digenakno yo rek. 1. Cak Nun memilih gaya dialog, di mana pengikut masyarakat Maiyah, diajak ikut berpikir. Vs HRS, memilih gaya berpidato, di mana pengikutnya digiring untuk mengikuti pemikiran dia. 2. Cak Nun memang mengritik, berbicara dengan bahasa yang bahkan kasar, bergurau tak ubahnya orang biasa sehingga mengena pada hati pendengarnya, tapi kemudian Cak Nun menawarkan atau membukakan pikiran para pendengarnya pada jalan-jalan yang damai untuk mencapai perubahan. Cak Nun mengajak pendengarnya untuk mendekatkan diri dengan Tuhan mereka. Cak Nun mengarahkan pergolakan di dunia jasmani, ke pemahaman yang spiritual. Cak Nun mengawali dengan mengajak pendengarnya melihat kondisi dunia jasmani, kemudian dengan fasih menggeser pandangan mereka pada sorga rohani. Jadi secara umum, menurut TS, Cak Nun membimbing pendengarnya, dari hal yang vulgar dan banal, menuju pada hal yang spiritual dan mulia. Vs HRS, HRS menggunakan bahasa yang vulgar untuk memanaskan hati pendengarnya. Menyatukan mereka dalam kebencian dan ketidak puasan. HRS menggunakan bahasa rohani, untuk kemudian membawa pendengarnya justru menjadi duniawi. Yang mulia dan spiritual, dikerdilkan menjadi sesuatu yang banal dan jasmani. 180 derajat bertolak belakang dengan yang dilakukan Cak Nun. 3. Cak Nun memang dalam diskusinya tidak jarang mengamati perbedaan dan ketidak adilan sosial. Namun sekali lagi, Cak Nun mengajak mereka yang datang untuk melihat dari berbagai sudut pandang dan menghadirkan jalan pilihan yang jauh dari konflik antar anak bangsa. Vs HRS, menyoroti perbedaan dan ketidak adilan sosial, dan kemudian menggunakan itu untuk menyatukan pendengarnya menjadi satu kelompok dan orang-orang di luar pendengarnya sebagai kelompok yang lain. Contoh saja doa HRS untuk orang-orang yang tidak dia sukai. Lagi-lagi berbeda 180 derajat dengan Cak Nun. 4. Cak Nun dalam diskusi maiyah tidak pernah mendukung salah satu tokoh politik tertentu, meskipun terkadang dia memberikan ruang bagi tokoh tertentu untuk berbicara. Vs HRS, jelas dia ada afiliasi dengan tokoh politik tertentu, bahkan yang sedang maju dalam pilkada/pilpres. - Jadi apakah ini sekedar masalah ketidak adilan sosial? Masalah ketidak mampuan pemerintah untuk menyerap aspirasi semua golongan rakyat? Menurut TS itu hanya sebagian saja dari alasan beberapa ribu, puluh ribu atau ratusan ribu orang itu merapat ke Habieb Rizieq Shihab, karena tidak kurang-kurang tokoh intelektual Muslim lain yang juga menyuarakan kritik dan peringatan pada pemerintah. Mereka yang merapat pada Habieb Rizieq Shihab tapi tidak mau mendengar, atau memilih untuk mendengarkan versi Habieb Rizieq Shihab, adalah mereka yang bukan semata-mata aspirasinya tidak terserap oleh pemerintahan saat ini. Namun, selain aspirasinya tidak terserap, mereka juga memiliki bibit-bibit kemarahan yang ingin disalurkan, bahkan jika arahnya adalah perpecahan antar anak bangsa. Apa aspirasi yang seperti itu perlu juga diwadahi? Bukankah pemikiran-pemikiran seperti itu, justru harusnya diluruskan? Bukan malah diwadahi, apalagi bila kemudian dikumpulkan untuk menjadi satu kekuatan politis tertentu. - TS bukan orang pinter, jadi silahkan dikritisi kalau banyak salahnya. 30-11-2020 1638 nirankara dan 71 lainnya memberi reputasi Kaskus Maniac Posts 8,064 Apalah daya ane yang penakut ini, Gak berani ikut2an seruannya HRS, karena begitu cinta dengan kedamaian selama ini. Belum juga sebulan beliau pulang, sudah berapa banyak kehebohan yang dibuat. Gak berani juga mau menghakimi beliau, karena sesungguhnya kebenaran hanya milik Allah SWT. Sebagaimanusia, ane gak berani bilang benar/salah terkait tindaktanduk manusia. Oleh sebab itu, ane sendiri memilih untuk menjalani hidup ane apa adanya aja, kritik pemerintah cukup sebatas obrolan di WAG kadang-kadang thread KASKUS. Terkait opini TS bahwa Cak Nun adalah anti-thesis dari HRS ane kurang paham. Anti-thesis disini indikatornya apa hanya karena beda gaya penyampaian kritik? Poin 1 ane ckup paham, Poin 2 ane gak paham, dan opini yang dibangun TS menurut ane terasa sangat subjektif, Poin 3 ane paham, Poin 4 ane paham, tapi menurut ane ini cenderung subjektif. Mau komen lebih lanjut, ane sejujurnya gak begitu mengikuti Cak Nun, ataupun HRS. Selain dari berita2 yang kebetulan lewat tentang mereka. 30-11-2020 1716 nugrahanto7 dan 13 lainnya memberi reputasi Jawabannya dihadist nabi saw berikut; Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya dengan lisannya. Dan apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah-lemah HR. Muslim HRS berada ditingkatan paling atas dlm memerangi kemungkaran. Yaitu dg tangannya. Keras dan apa ada nya. Cak nun berada ditingkatan tengah yakni dg lisan nya. Tentu saja posisi memerangi dg tangan lebih beresiko dimusuhi org2 dr pd lisan. Tp disitulah letak perbedaan pahala nya.... 30-11-2020 1916 z3f dan 17 lainnya memberi reputasi Kaskus Addict Posts 3,106 ane setuju kalo HRS pake tangan dari dia pidato, terus aksinya ampe bikin mahfud stres, dsb sementara cak nun lebih ke lisan, kritik sopan dll ada juga yang pake tangan, lisan dan doa, dialah anies 30-11-2020 1951 dan 46awang memberi reputasi Cak Nun itu lebih santuy... 30-11-2020 2041 whycka dan 4 lainnya memberi reputasi Aktivis Kaskus Posts 599 Kritik Cak Nun ke pemerintah sebetulnya lebih gokil ketimbang HRS. Tapi ntah kenapa Cak Nun wibawanya lebih keliatan dibanding HRS. Apa mungkin faktor 'nawaitu'nya ketika mengkritik? Ga cuman itu, Cak Nun sepertinya jauh dari pemberitaan yang ga mengenakan, dan jarang juga ada yang terang-terangan membenci. 30-11-2020 2046 garpupatah dan 9 lainnya memberi reputasi Dawuh Mbah nun lebih adem, menenangkan jiwa, bikin tentram. 30-11-2020 2116 rinandya dan 7 lainnya memberi reputasi Dari gaya bicara nya aja udah jauh banget gan antara cak nun Ama hrs 😠30-11-2020 2309 rinandya dan 4 lainnya memberi reputasi Kmbl kepilihan msng2. Ada yg ke ck nun, ada yg ke hrs, juga ke ustad wijayanto dan ada yg merapat ke ustad A Sukino.. 01-12-2020 0508 rinandya dan 3 lainnya memberi reputasi Semua itu memang merupakan isi dunia ini gan, ada tesis dan antitesis. Ada virus dan antivirus sehingga komplit. Dan ane sendiri kurang begitu mengikuti ceramah-ceramah dari yang diceritakan di trit ini. 01-12-2020 0603 penyukabiru dan 2 lainnya memberi reputasi Cak Nun ini punya kakek , kakeknya itu punya 2 teman, 1 pendiri NU dan 1 pendiri Muhammadiyah, nah kakek Cak Nun gak diriken apa apa, dia dipesani untuk menjalin tali kasih silaturahmi dg teman temannya itu. 01-12-2020 0829 rinandya dan 5 lainnya memberi reputasi Dakwah Cak Nun lebih ke arah sufisme, HRS ini ke jalan jihad wahabisme, dua duanya punya argumen masing-masing, coba kalo video Cak Nun tentang cina di viralkan, bakal rame ini ngehujat Cak Nun juga macam HRS 01-12-2020 0832 kaiharis dan 2 lainnya memberi reputasi Karena ilmu Cak Nun itu ilmu cocoklogi, dg comedi dg berpikir kritis, ini sebenarnya sudah ada yg bahas sih soal tesis, sintesis, anti tesis, tesis dsb. Hasil pemikiran diuji, disinilah kalo mau berpikir kritis tidak mengutamakan emosi 01-12-2020 0834 riezazura dan 2 lainnya memberi reputasi Dulu Cak Nun sudah memperingatkan ini tentang kebenaran, waktu demo 2017 demo Ahok, versi kebenaran di kemukakan ada 3, dan udah 3 tahun ini ternyata masih ingat, versi dirinya, versi kelompok/global, kebenaran versi hakiki, orang berargumen menguji kebenaran memang harus kritis tidak dengan emosi, tapi kalo ditarik benang merahnya, porsi yg paling banyak mengakomodir masa agar tenang ya diambil. Sedangkan misteri 3 kebenaran itu tisak terpecahkan 01-12-2020 0838 papahmuda099 dan 3 lainnya memberi reputasi Cak Nun juga mengkritisi proklamasi yg hanya dibacakan Soekarno, agak lucu bagi dirinya Proklamasi kemerdekaan dibaca oleh satu orang, logisnya harus dibaca berbarengan oleh 100 orang, logika ini menggambarkan ada individual Soekarno dan anak cucunya nanti kalo pendiri negara ini Soekarno, padahal kalo ditelisik lebih dalam perjuangannya panjang untuk merdeka apalagi banyak tokoh sekarang menjadi pahlawan mendapatkan porsi figuran dan Soekarno jadi sosok sentral 01-12-2020 0840 rinandya dan 9 lainnya memberi reputasi Gw rasa ini sudah menjawab ya 01-12-2020 0848 EriksaRizkiM dan 7 lainnya memberi reputasi Kaskus Maniac Posts 5,827 antitesis itu lahir dari tesis. canun bukan antitesis hrs karena motif cak nun bukan untuk menjadi alternatif hrs. keduanya memiliki motif amar makruf nahi munkar keduanya memiliki derajat yang sama sebagai muslim dan pendakwah 01-12-2020 1239 dan lonelylontong memberi reputasi enak adem, ceramah noey letto juga enak....seadem lagunya 01-12-2020 1705 dan 3 lainnya memberi reputasi Kaskus Maniac Posts 4,255 Yang namanya hidup ya Harus ada air dan api. Dua2 nya suatu waktu pasti dibutuhkan. 01-12-2020 1710 lonelylontong dan memberi reputasi KASKUS Maniac Posts 8,534 Nah, cak nun ini, kalau masuk bp, pasti lgsg di kadrun2in. Ceramahnya serius tapi santai. Bener beliau sering ngritik pemerintah, tapi gak cuman jkw doang. Yg dulu2 juga di kritik. Ane pernah ikut ceramah beliau, kalau menurut ane, kita disuruh kritis dalam mikir apapun. Jd kalau denger beliau ceramah, musti diem dulu buat mikir. Wkwkwk Beliau sering ngritik pemerintah tapi beliau enggak benci pemerintah. Ini yg skrg udah hilang, bahkan di forum kaskus, yg dulu katanya pinter2. Ketika kita ngritik sesuatu, diartiin kita benci. Lgsg keluar kosakata baru yg di buzz abis2an. 01-12-2020 1710 riezazura dan 4 lainnya memberi reputasi Waduh perbandingannya jauh amat bre Bandingin bibieb Rizieq tuh sama Bahar Smith gitu lo 01-12-2020 1714 riezazura dan 5 lainnya memberi reputasiDiubah oleh MirrorBoy 01-12-2020 1715
Minggu 11 September 2016. Subhanallah! Era Ahok-Djarot Jumlah Hewan Qurban DKI Jakarta 95.508 Ekor, Naik 100 Persen! Jakarta, Lensaberita.Net - Pemprov DKI Jakarta turut merayakan Hari Raya Idul Adha 1437 H ini. Dari sisi jumlah hewan yang dikurbankan, ada peningkatan yang cukup signifikan. Wagub Djarot Saiful Hidayat mengatakan pada tahun ini
Cak Nun menunjukkan kelasnya sebagai budayawan yang tidak takut bersuara. Ia tegas menyematkan 2 gelar buruk yang selama ini diperankan oleh Ahok dan membeberkan perannya dalam berbagai proyek siluman di negeri ini. Cak Nun ilustrasi-Harian Indo Budayawan kondang Emha Ainun Najib alias Cak Nun menunjukkan posisinya dalam gelaran Pilkada DKI Jakarta, Rabu, 15 Februari 2017 esok. Penulis buku Slilit Sang Kiai ini tegas menyematkan 2 gelar buruk untuk Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dan mengungkap perannya dalam berbagai proyek yang menggerogoti bangsa Indonesia ini. Mulut Bensin "Nah, kalau pilih cagub, jangan yang mulutnya bensin," ujar Cak Nun yang disambut tawa para hadirin. Menurut Cak Nun, mulut bensin ini bisa mengakibatkan terbakarnya kedamaian dan kesantunan yang terjalin lama di bumi Nusantara ini. Cak Nun juga mengingatkan agar warga Jakarta mampu melalui ujian pemilihan cagub dan cawagub, sebab hal itu tak ubahnya check point saat seseorang hendak masuk ke SMA. Dengan tegas, Cak Nun juga menyematkan gelar gobl*k bagi warga DKI Jakarta yang salah pilih dengan mencoblos si mulut bensin. Dalam acara yang lain, Cak Nun menegaskan peran Ahok dalam berbagai proyek di DKI Jakarta. Ia menyebut, Ahok merupakan koordinator lapangan yang memilik bos-bos besar di belakangnya. "Ahok ini kan korlapnya," tegas Cak Nun, tanpa takut. Ia juga menjelaskan, pihak pengembang dan para bosa besar itu akan menanggung rugi ratusan bahkan ribuan triliun jika Ahok tidak terpilih sebagai Gubernur di DKI Jakarta. Dengan demikian, para pengembang dan bos besar mengerahkan seluruh kemampuan terbaik demi menangnya cagub yang resmi dinyatakan sebagai terdakwa dalam dugaan kasus penistaan agama ini. [Om Pir/Tarbawia]
Wanitaakan menjadi sebaik-baiknya perhiasan dan akan menjadi sebesar-besarnya fitnah di dunia ini, jika dia tak bisa menjaga kehormatan dan
BersatunyaAhok dan Prabowo. Ini bukan ilham atau wahyu. Juga bukan itung-itungan untung rugi soal koalisi atau bagi-bagi roti. Ini juga bukan kode alam. Ini hanya iseng belaka.Sebab yg Benar adalah Sesungguhnya kekuasaan mutlak hanya milik Allah penggenggam jiwa setiap Makhluqnya. Bahkan tidak ada sekejappun waktu terlewati tanpa tasbih
CakNun berpendapat ada empat bekal bagi anak yang harus beres di dalam keluarga. Masing-masing akhlak, disiplin (Cak Nun menyebutnya sebagai militer), akuntansi/muhasabah (pandai menghitung segala hal yang berkaitan kehidupan), serta perencanaan (planning). Menurut Cak Nun, dari empat hal itu akhlak menempati urutan
Menurutnya pria yang baru saja pulang dari Arab Saudi itu sudah belajar tentang membuat spektrum perpolitikan yang lebar. Rocky menyebutkan cara yang dilakukan Habib Rizieq adalah menerima berbagai pikiran dan ide majemuk di kediamannya, Petamburan. Dosen filsafat UI itu bahkan menganggap rumah Habib Rizieq di Petamburan sebagai markas akal sehat.
THnlDiv. l7x30eeal4.pages.dev/245l7x30eeal4.pages.dev/333l7x30eeal4.pages.dev/92l7x30eeal4.pages.dev/257l7x30eeal4.pages.dev/63l7x30eeal4.pages.dev/88l7x30eeal4.pages.dev/66l7x30eeal4.pages.dev/275l7x30eeal4.pages.dev/28
komentar cak nun tentang ahok